Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Ketika Mas Gagah Pergi The Movie, Perlunya 'Hijrah' Diri Smooth dan Saleh Secara Sosial

Gambar
Ketika Mas Gagah Pergi The Movie Mengawali tahun 2016 ini sudah muncul beberapa film bergenre islami yang telah  tayang di bioskop tanah air. Beberapa waktu yang lalu ada Tausiyah Cinta, besutan sutradara muda Humar Hadi, dan kemudian disusul film berjudul ‘Ketika Mas Gagah Pergi’(KMGP). Film ini mulai tayang sejak 21/1/2016 di beberapa bioskop antara lain  XXI Pondok Indah Mall, Blok M Square, dan Mal Kelapa Gading. Kelak rencananya akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air.

Bakso Anjing di BKT, Hati-hati!

Gambar
ilustrasi Tadi malam saya jalan-jalan ke pasar malam di daerah BKT. Rencananya mau nyari udara segar. Saya naik motor   ke sana. Sesampainya di BKT, saya melihat sebuah gerobak penjual bakso, namanya Bakso Mas Yono. Baksonya gede-gede, membuat jakun saya naik turun. Segede bola tennis. Motor lalu saya parkir di tempat aman, lalu saya pesan sama masnya 1 mangkok Bakso. Nggak ada kursi, hanya ada terpal buat lesehan. Sambil menunggu pesanan bakso saya mainin handphone aja   kali ada pesan masuk, hmmmm……nggak lama, pesanan saya pun datang, saya udah nggak sabar ingin melahap bakso itu. 

Buka Gerai Pertama, Royal Enfield Siap menggebrak Pasar Motor Klasik di Indonesia

Gambar
Royal Enfield di salah satu sudut gerainya  Bagi penggemar motor-motor klasik ikonik dengan cc besar, nama Royal Enfield tidak asing lagi. Motor gede buatan Inggris ini diklaim sebagai brand motor tertua di dunia yang masih terus eksis diproduksi sampai hari ini .

Band Cokelat Hadir dalam Sarasehan 'Solidaritas Untuk Sesama' bersama Blogger dan PMI

Gambar
Hari minggu bagi saya biasanya identik dengan me time alias tidur . Tapi, untuk hari minggu ini, 10/1/2016, saya punya agenda groupy time alias kopdar. Kopdar antara anggota sebuah komunitas Blogger dan profesi lainnya yang bernama #taudariblogger. Bertempat di kantor pusat PMI Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, berkumpul para blogger bersama Pegawai Palang Merah Indonesia, perwakilan Kemenpar   (pesona Indonesia), Band Cokelat dan www.j akartakita.com . Mereka menggelar sebuah acara sarasehan yang bertema #solidaritas untuk sesama.

VMAD, Salah Satu Restauran Vegetarian (Recommended) di Jakarta

Gambar
Martabak Ceylon + Teh Tarik di Resto VMAD Sarinah Thamrin,Jakarta Selepas mendatangi kantor pengacara ternama di negeri ini, Elza Syarief law Firm, Siang itu saya bersama dua rekan bisnis mengendarai mobil masuk ke pelataran parkir Sarinah Thamrin. Untuk appointment berikuntya. Namun kita agak shock juga ngelihat suasana parkir di sana.   Seperti masuk sebuah labirin. Masuk tapi gak tahu ujung pangkalnya. Inilah Jakarta."siapa yang harus membenahi ini"?rotes saya dalam hati, terlintas saat itu juga dalam pikiran saya, bahwa orang Jakarta ternyata kaya-kaya,,buktinya lihat tuh mobil berjejer penuh memenuhi hanpir semua sudut parkir di sana.

Film Tausiyah Cinta, Ringan Namun Sarat muatan Dakwah

Gambar
Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada Mas Ibas Suwandi Basyir salah seorang Produser Film Tausiyah Cinta yang sudah memberi undangan nonton bareng pemutaran perdana film Indonesia berjudul Tausiyah Cinta. Lokasi nobarnya di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan. Bagaiamana cerita ulang saya? ini dia.....

Salahkah Pamer Diri?

Gambar
sumber foto: www.dosengalau.com Sebelum memberi nilai dan menjawab judul di atas, alangkah lebih baiknya kalau saya membedah arti dari kata Pamer. Pamer dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),  adalah menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri". Nah, jelas di sini arti pamer ya, ada unsur sengaja menyombongkan diri. Itu dosa pastinya. Hanya saja tidak serta merta juga, seseorang yang mem- publish foto-foto harta benda atau kegiatannya, entah makan atau sedang travelling atau mendapat hadiah disebut  orang sombong atau orang 'penyakitan'..hehehehe....karena kita tidak bisa tahu apa niat dan motivasi mereka melakukan itu.  Islam sudah memberi kita rambu bahwa amal perbuatan tergantung niat pelakunya. Orang-orang yang seperti diceritakan di atas bisa jadi tidak bermaksud untuk pamer dalam arti sombong, mungkin saja karena ingin memberi, ekpose (nah, beda nih

Jurnalisme Damai vs Jurnalisme Perang

Gambar
Derasnya arus informasi zaman Globalisasi saat ini menuntut kita untuk pandai dan bijak.   Kita jangan hanya sebagai konsumen informasi tapi sudah harus menjadi produsen informasi.   Sebagai muslim kita harus mengambil peran dalam mengumpulkan mengolah informasi yang akan disebarluaskan ke tengah masyarakat.   Kita harus menjadi insan Jurnalis yang memegang   teguh prinsip prinsip kemanusiaan. Penebar perdamaian.   Memberitakan hal-hal yang bisa menciptakan perdamaian bukan sebaliknya memperkeruh suasana atau bahkan menciptakan koflik baru. Satu hal yang menjadi tantangan terkini adalah soal terorisme .   Bagaimana kita sebagai Muslim Jurnalis dan Jurnalis Muslim menyikapi itu semua.   Contohnya pengeboman Paris, dalam berbagai pemberitaan setelah kejadian tersebut, media baik mainstream maupun sempalang terbelah menjadi dua.   Satu sisi mengangkat dengan gaya Jurnalisme damai, sisi lain dengan gaya jurnalisme perang. Bagi yang menyokong Jurnalisme perang, pemberita