Stasiun Parung Panjang terkini yang megah dan Modern Beberapa tahun yang lalu Saya sering menggunakan moda transportasi ini. Orang bilang transportasi sejuta umat. Itu benar, karena "Si ular besi" telah menjadi transportasi alternatif banyak orang, alasannya selain karena murah juga cepat. Namun murah dan cepat belum cukup jika layanannya tidak 'manusiawi'. Kenapa Saya bilang layanannya harus manusiawi, Saya punya pengalaman sangat getir naik kereta api. Ceritanya, pertengahan tahun 2000, Saya ingin mudik ke Kampung halaman Saya di Makassar, Sulawesi Selatan. Ingin menghemat ongkos, Saya mencoba naik KRL ke Pasar Turi Surabaya, dari sana kemudian naik angkot ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk naik kapal laut ke Makassar. Saya naik Kereta ekonomi, saya lupa namanya, Masya Allah, kondisinya seperti pengungsi perang, Berjubel, bercampur dengan tukang asong, pengemis. Satu-satunya ruangan kosong cuma WC. Bayangkan, Saya harus berdiri sampai ke stasiun Pasar Tu...