Hatta Celebes

Minggu pagi (28/8), Halaman Istana Negara yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara ramai dikunjungi ratusan warga Jakarta yang hendak menyaksikan seremoni pergantian Petugas Penjaga Istana Negara (bagian dari Paspampres). Bersama kawan-kawan blogger lainnya, saya pun ikut serta melihat upacara ini. Kami datang atas undangan dari Mbak Efa Febryana, Staf Humas Kemensetneg.

Omg (baca : O-em-ji) helloooo...itulah lontaran kalimat yang menjadi  ciri khas Prilly Latuconsina di Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala, Sinetron yang melambungkan namanya di dunia akting. Bersama duetnya, Aliando Syarief,Ia menjadi idola yang digandrungi anak muda sekarang. Lontaran kalimat gaya Prilly ini sempat menjadi trend setter di banyak kawula muda alias ABG saat itu.

Sebenarnya saya bukan pengguna rutin KRL. Hanya sesekali saja kalau kebetulan lagi ada kegiatan di tempat jauh dan membutuhkan kecepatan.  Contohnya kemarin waktu saya mau ke Plaza Bintaro. Saya mencoba naik dari stasiun Palmerah ke stasiun Pondok Ranji. Dari sana terus naik angkot ke Plaza Bintaro. Pas tiba di stasiun Palmerah, ada pemandangan menarik, sebuah bentangan spanduk yang bertuliskan informasi bahwa bulan oktober nanti tarif KRL bakal naik 1000 perak. Hitungannya per 1-25 km pertama yang tadinya 2000 nanti berubah menjadi 3000. Tarif km selanjutnya masih sama, 1000 perak.

Nggak ada silaturahmi yang sia-sia, paling tidak itu yang saya yakini selama ini. Selalu saja ada hikmah dan mamfaat yang bisa  diperoleh jika kita ringankan kaki untuk melangkah bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang baru. Kata agama kita, silaturahmi bisa menambah rejeki, memanjangkan umur dan menambah ilmu. Seperti yang hari ini saya lakukan. Bersama kawan-kawan  Blogger TDB (Tau Dari Blogger), kami menyambangi  Kantor PT.Railink di Bilangan Juanda, Jakarta Pusat. Tujuannya untuk berdiskusi dengan jajaran direksinya. PT. Railink pada Hari Senin (15/8).

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 kemarin,Saya bersama beberapa Blogger mendapat undangan menghadiri Press Conference sekaligus menyaksikan pemutaran Gala Premier sebuah Film Indonesia terbaru berjudul "Mimpi Anak Pulau". Film yang diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieky, penulis novel " Perempuan Berkalung Sorban". Film hasil garapan sutradara muda, Kiki Nuriswan yang diproduksi oleh Nadienne Batam Production bekerjasama dengan Studiopro 1226 Jakarta.  Sore itu, beberapa cast ikut hadir antara lain Ray Sahetapy, Ananda Lontoh, Daffa Permana, Datuk Tamimi Siregar (Malaysia), M ardiana Alw i (Malay sia ) , Azrul Kamal (Malaysia), Gilang Lutfi dan ak tor pendukung lainnya.  S utradara, Kiki Nurisw an dan Excecutive Producer , Indra Sud irman juga terlihat di sana. ***

Fobar dengan Dirut PT.KCJ, M.Nurul Fadhila di Hall A Mangga Dua Square (dok; TDB) Usia perkereta Apian  khususnya di jabodetabek bisa dikatakan sama dengan usia negara kita, Indonesia. Sudah ada sejak zaman Belanda terus eksis sebagai moda transportasi masal hingga saat ini. Menjadi pilihan kaum urban Jabodetabek. Alasannya, Selain karena murah juga  praktis dan non polusi. Menurut data dari PT.KAI Commuter Jabodetabek (PT.KCJ) jumlah penumpang KRL commuter line saat ini  hampir mencapai satu juta penumpang. Wow, bayangkan, setiap hari Jakarta dan sekitarnya sesak dengan arus hilir mudik ratusan orang setiap hari, jelas ini menyisakan masalah tersendiri buat Operator Kereta api di Jabodetabek, dalam hal ini PT.KCJ (Kereta api commuter line Jabodetabek). Keberadaan pelanggan atau pengguna KRL sangat berperan penting bagi perbaikan layanan ke depannya. Banyak saran bahkan kritikan yang bisa didapatkan oleh pemangku kepentingan di PT.KAI. seperti misalnya, sarana p...

Hai guys, satu lagi film indonesia kembali tayang di bioskop tanah air mulai mulai 4 Agustus 2016. Sebuah film arahan sutradara Iman Brotoseno yang bergenre drama dengan muatan nasionalisme yang tinggi. Sebuah kisah nyata perjalanan tiga orang srikandi muda Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional, tepatnya dalam ajang olimpiade cabang olahraga panahan di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1988. Dalam kemerosotan prestasi olahraga khususnya cabang panahan saat itu, Mereka mampu menyabet medali perak mengalahkan puluhan negara lainnya. Sebuah prestasi yang membanggakan. Tapi tahukah kamu, raihan itu tidak serta merta jatuh dari langit, melainkan hasil dari cucuran keringat bahkan air mata. Bagaiamana perjalanan atau kisah mereka dalam versi sinema? Yuk saksikan mulai hari ini. Sinopsis Film 3 Srikandi (2016) Film Drama "3 Srikandi" bercerita tentang perjalanan 3 Atlet perempuan dalam cabang panahan Indonesia yang berhasil mendapatka...