Pesantren Impian Film Thriller Indonesia Yang Nggak ‘Urakan'
![]() |
Gala Premier Pesantren Impian di CGV Blitz Grand Indonesia, Senin (29/2/2016) |
Film Pesantren Impian
adalah film bergenre Thriller misteri yang diangkat dari novel Best Seller Asma
Nadia dengan judul yang sama. Film besutan sutradara Ifa Isfansyah hasil garapan rumah produksi MD Picture.
Film Pesanten Impian
mengisahkan sepuluh orang gadis yang mendapat undangan menjadi santri di sebuah pesantren terpencil. Mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Pondok ini didirikan oleh Umar (Fachri Albar) bersama pamannya yang bernama Gus Budiman (Dedi Sutomo).
Para Perempuan ini
memiliki Latar belakang kehidupan yang kelam suram penuh masalah. Ada wanita penghibur, pecandu
narkoba, hamil diluar nikah.
Sissy sang artis yang
banyak masalah datang bersama sahabatnya Inong. Butet seorang pecandu narkoba, Sri seorang wanita WTS dan Rini yang hamil di luar nikah. Diantara
wanita yang berangkat ke Pesantren Impian, ada Briptu Dewi menyamar dengan nama Eni (Prisia Nasution). Ia ditugaskan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di Hotel Crystal Jakarta. Eni
mendapat petunjuk bahwa pembunuhnya ada di Pesantren Impian.
Ketegangan dimulai
ketika tiba-tiba Tanti ditemukan tewas di kamar mandi, menyusul Butet dan Yanti
juga tewas mengenaskan. Eni curiga pada salah satu santriwati bernama Inong
(Dinda Kanya Dewi).
Sementara Pelaku
pembunuhan belum bisa terungkap, muncul lagi pembunuhan baru, Ustadzah Hanum (Sita
Nursanti) dan Pengasuh pesantren, Gus Budiman. Teka-teki kembali
menyeruak, timbul kecurigaan pada sosok yang lain yang memiliki kelakuaan aneh,
Umar. Sebelum tewas, semua korban terlihat selalu bersama laki-laki ini. siapa
sesungguhnya pembunuh berantai ini? apakah Umar atau Inong??
Film ini akan
serentak tayang pada 3 Maret 2016 di seluruh Bioskop Tanah air.
Review :
Kalau bicara film horror
Indonesia image yang muncul di benak kita adalah wanita seksi dan
berdarah-darah? satu lagi kental unsur takhayulnya. Sebenarnya tidak saja di
Indonesia, film-film barat pun hampir sama.
Image ini yg coba di
ubah oleh Asma Nadia dalam film ini. Hasil kolaborasi dengan sutradara Ifa
Alamsyah, terciptalah film Pesantrean Impian. Jadi kalau kamu berharap bisa
menonton adegan horror berdarah-darah dengan rok mini dan adegan intim yg bisa
membuat jakun para lelaki naik turun, siap-siaplah untuk kecewa karena tidak
akan kamu temukan di film ini.
![]() |
Mba Asma Nadia Penulis Novel Pesantren Impian (dok :M Sobari KOPI) |
Tidak ada parade pertunjukan
wanita cantik dengan make up menor.
Wajah dibiarkan tampil apa adanya. Sampai-sampai Prisia Nasution yang biasanya
terlihat cantik di film-film sebelumnya, kali ini saya melihat ‘jelek’, ada
codet di alis, bintik-bintik hitam di wajahnya. Terkait itu, Menurut Asma
Nadia, Film seharusnya tidak selalu menampilkan eksploitasi kecantikan wanita
tapi ada yang lain. Di film ini yang diangkat justru ketegaran dan keberanian
para wanita.
Meskipun secara
keseluruhan film ini bagus, sudah berani keluar dari pakem film horror selama
ini, namun kekurangannya juga ada, seperti adegan pembunuhan yang terlalu
mainstream alias predictable. Harusnya lebih mencekam lagi sehingga adrenalin saya sebagai penonton bisa lebih terpacu.
Muatan dakwah dan pesan-pesan
tersirat di film ini seperti makna hijrah, taubat (kesempatan kedua) seorang hamba kepada Tuhannya. Sekelam apapun masa lalu orang. akan terhenti kala orang itu mau sadar dan berubah. Hal ini adalah merupakan
adding value / sisi menarik film Thriller Religi ini.
![]() |
Blogger juga Manusia Butuh Narsis :D |
Sutradara : Ifa Isfansyah
Produser : Manoj Punjabi
Penulis Novel : Asma
Nadia
Penulis Skenario :
Alim Sudio,Salim Bachmid
Pemain : Prisia
Nasution Sebagai Briptu Dewi/Eni
Dinda Kanya Dewi
Sebagai Inong
Indah Permatasari
sebagai
Fachri Albar sebagai
Umar
Dedi Sutomo sebagai
Gus Budiman
Sita Nursanti sebagai
Ustadzah Hanum
*Penulis adalah Blogger yang tergabung dalam Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI)
Kunjungi Blog : IndonesiaGoBlog.com
Kunjungi Blog : IndonesiaGoBlog.com
Komentar
Posting Komentar