Malam Anugerah Jurnalistik AQUA V (AJA V)
Ibu Parmaningsih Hadinegoro berfoto bersama Juara I AJA V |
Thamrin Nine Ballroom,
Plaza UOB, Jakarta Pusat, Selasa (15/12), malam itu tidak seperti biasanya,
beberapa wartawan media cetak/online dan televisi terlihat lalu lalang menenteng
kamera dan tripodnya, ada Trans TV, Metro TV dan DAAI TV. Seperti tidak mau ketinggalan, disana
juga sudah duduk beberapa kawan dari Blogger. Media dan Blogger bisa duduk bersama.
Kami (Blogger) dan media, duduk dan makan di meja yang sama,itu pemadangan
menarik bagi saya. Kami juga sempat ngobrol dengan salah satu reporter Trans TV. Tidak ada
kesan merasa tinggi satu sama lain. Terbukti,
Kami sama-sama enjoy dengan peran kami masing-masing. Itulah Blogger dan Media Jurnalis.
IbuParmaningsih Hadinegoro (AQUA Grup) |
Nah, Sesuai undangan
yang saya terima lewat email dari panitia, Cognito Communications, Malam itu akan digelar pengumuman pemenang
kompetisi Anugerah Jurnalistik AQUA V (AJA V).
Sekaligus memberikan penghargaan kepada media yang secara kreatif dan
inspiratif menggugah masyarakat tentang pentingnya pelestarian air dan
lingkungan.
AJA merupakan apresiasi
AQUA Grup bagi insan pers dan pegiat sosial media dalam menghasilkan karya yang
inspiratif untuk kelestarian air dan lingkungan. Diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2010.
Yang berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini AQUA Grup memberikan
penghargaan non-kompetisi Media Kreatif dan Inspiratif kepada dua media, Harian
Republika dan Majalah National Geographic Indonesia.
Karya yang dapat di
kompetisikan dalam AJA V adalah karya yang sudah dipublikasikan pada 1 November
2014 – 31 Oktober 2015 dan terbuka bagi jurnalis dan masyarakat umum. Yang
menarik di AJA disediakan dua kategori
lomba kategori media sosial (Blog). Dua kategori
untuk jurnalis Media. Beberapa Blogger yang
meraih juara di kategori karya foto umum dan karya tulis umum antara lain;
Evrina Budiastuti, Bayu M. Wicaksono (Kompasianer) dan Dede Sudiana, Komaruddin
dan Wisnu Y.
Ini memberikan gambaran
bagaimana karya para Blogger sebagai Citizen Journalist yang sudah bisa disejajarkan
dengan Mainstream journalist. Karya-karya mereka tidak kalah dan dinilai
berkualitas oleh para juri yang ada. Sehingga memacu para Blogger lainnya untuk
juga berkarya memberikan yang terbaik untuk AJA tahun depan.
AQUA mengajak insan
jurnalis untuk sama sama melestarikan air dan lingkungan salah satu aksinya
adalah penyelenggaraan malam Anugerah Jurnalistik AQUA yang ke lima. Ajang ini
sebagai bentuk apresiasi bagi segenap pelaku jurnalisme baik mainstream
maupun media sosial lainnya. Mereka yang telah berkarya dengan tulisan atau
foto yang menggugah dan menginspirasi para pembaca untuk turut mengambil bagian
melestarikan lingkungan hidup.
Dalam sambutannya,
Pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih
Hadinegoro mengatakan, “Kami menyadari bahwa dalam meleestarikan air dan
lingkungan tidak dapat dilakukan sendirian, kami selalu berusaha membangun
kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat menjaga dan merawat Daerah Aliran
Sungai (DAS) dari hulu sampai hilir.
“Dengan penyelengaraan
AJA setiap tahun ini, semoga semakin banyak pihak yang terinspirasi terlibat
dalam gerakan pelestarian air dan lingkungan ini,” katanya.
Hingga hari penutupan
lomba, terjaring sebanyak 2.545 karya jurnalistik dari semua kategori yang
dilombakan, mulai dari karya tulis cetak/online, karya foto cetak/online,
artikel dan foto Blogger, televisi dan untuk pertama kalinya, kategori radio.
Semua karya ini dinilai
oleh jurnalis yang berkompeten, Objektif dan independen. Dewan Jurinya terdiri
atas ketua Ikatan Jurnalis televisi Indonesia (IJTI), Bapak Yadi Hendriana; Ketua AJI Indonesia, Bapak Suwarjono; Ketua Pewarta foto Indonesia (PFI), Bapak Lucky Fransiska, Director of VOA
Indonesia, Bapak Frans Padak Demon;
serta COO Kompasiana, Kang Pepih Nugraha.
Juri memilih 18 karya jurnaslistik terbaik untuk enam kategori lomba pada
tanggal 1 Desember 2015.
Berikut
18 karya jurnalistik terbaik Anugerah Jurnalistik AQUA V
Kategori karya foto
Umum (Media Sosial)
Juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis/Blogger
|
Nama Media/Blogs
|
1
|
Bersihkan
sungai dari sampah
|
Wisnu
Yudowibowo
|
Wisnuyudowibowo.blogspot.co.id
|
2
|
Mamfaat
air sumur di tengah kekeringan panjang
|
Dede
sudiana
|
Dsfotografi.blogspot.co.id
|
3
|
Membuang
sampah di sungai
|
Komaruddin
|
Boykomar.blogspot.com
|
Kategori karya tulis
umum (media social)
Juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis/Blogger
|
Nama Media/Blogs
|
1
|
Kampus
ITS mamfaatkan jutaan liter air yang terbuang
|
Bayu
M Wicaksono
|
http://www.kompasiana.com/bayumw/masjid-kampus-its-manfaatkan-jutaan-liter-air-yang-terbuang_55388e256ea8340f65da42d0
|
2
|
Bahu
membahu bersihkan air dan lingkungan
|
Evrina
Budiastuti
|
http://evrinasp.com/2015/10/29/bahu-membahu-melestarikan-air-dan-lingkungan/
|
3
|
Kekeringan
bukan salah Tuhan
|
Wandari
Auliya Izzati
|
Senyumbahagia.com/kekeringan-bukan-salah
tuhan
|
Kategori karya radio
juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis/Blogger
|
Nama
Media/Blogs
|
1
|
Berbagi
pohon berbagi kehidupan
|
Ustad
Mukorobin
|
RRI
Pro 1 Purwekerto
|
2
|
Kelestarian
air dan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama
|
Maulana
Isnarto
|
RRI
pro 3
|
3
|
Nasib
pilu Kali Surabaya
|
Andri
Hariyanto
|
Suara
Surabaya
|
Kategori karya televisi
juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis
|
Nama
Media
|
1
|
Lingkungan
rusak,air hilang
|
Ciara
Yuni
|
DAAI
TV
|
2
|
Berburu
banyu di Jepitu
|
Mahendro
Wisnu Wardono
|
Metro
TV
|
3
|
(Merajut
asa Desa Ngoho) alat pemanen kabut desa Ngoho
|
Putri
Anggia
|
Trans
7
|
Kategori karya foto
jurnalis
juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis
|
Nama
Media
|
1
|
Mengisi
air
|
Prasetyo
Utomo
|
Antara
foto
|
2
|
Demi
air bersih
|
Arie
Basuki
|
Merdeka.com
|
3
|
Menjaga
kualitas sumber daya air
|
Aditia
Noviansyah
|
Tempo
|
Kategori karya tulis
jurnalis
juara
|
Judul
hasil karya
|
Nama
Jurnalis
|
Nama
Media
|
1
|
Ketika
sekolah sahabat mata air berikrar
|
Benny
Dasman
|
Pos
Kupang
|
2
|
Hujan
ditadah,air laut diolah
|
Muchammad
Kurniawaan
|
Kompas
|
3
|
Menjaga
mat air untuk kesejahteraan
|
Puji
Purwanto
|
Suara
Merdeka
|
Harian Republika
mendapatkan penghargaan atas karya kolaboratifnya edisi kamis, 8 Oktober 2015,
yang memuat halaman depan yang terlihat kabur karena tertutup asap. Karya yang
sempat menjadi perbicangan di media sosial dan dishare banyak orang. Selain itu, majalah National Geographic
Indonesia juga mendapatkan penghargaan atas edisi teks: “Maaf tidak ada Gambar indah untuk perubahan iklim – mampukah kita
bertahan?” foto yang juga menarik perhatian Netizen.
Dipenghujung acara
malam itu, kami disuguhkan pertunjukan musik dari Kandang Jurang Doang, asuhan
dari Dik Doank dan juga dari sanggar seni angklung Jakarta. Hentakan demi
hentakan musik yang berasal dari kaleng dan botol membuat suasana seisi ruangan
menjadi cair rileks dan terhibur. Oleh salah seorang pemain angklung, kami
diajarkan beberapa cara memainkan alat music tradisional Jawa Barat ini. Gemuruh
dan seru pastinya. Akhir kata, selamat untuk Blogger dan Jurnalis, terus
berkarya mengangkat isu lingungan hidup.
Evrina Budiastuti, Blogger Juara 2 |
Blogger in Action (Didno foto) |
terimakasih mas sudah majang foto saya, alhamdulillah itu juga gak nyangka, ini masuknya komunitas kobel ya ehhe, pantesan di meja gak ada blogger perempuan sama sekali, eh salam sukses dari Bogor yak
BalasHapusIya,sama sama mba evrina,salute ats pencapaiannya...kerennnn
BalasHapus