Wow Aquino Umar 'Gita KMGP' Seorang Feeling Introvert
![]() |
Daerah sekitar Plaza Cibubur malam itu
hujan deras. Namun tidak menyurutkan langkah saya untuk memenuhi undangan nonton bareng dari kolega bisnis teman saya, katanya sih Dia teman akrabnya Aquino Umar pemeran Gita dalam
film Ketika Mas Gagah Pergi.
Nah sampai di depan XXI Plaza Cibubur, sudah menunggu dua orang. Satu rekan Bisnis teman saya dan satu lagi Aquino Umar. Sedikit surprise sih. nggak banyak. Karena artisnya belum setenar Dian Sastro ,,,hehehhe. Tapi lumayanlah ketemu artis. jarang-jarang lho. Kalaupun ketemu artis ya paling artis dunia lainalias uka-uka.
Berhubung baru jam 7, sementara pemutaran filmnya jam 9, akhirnya waktu kami mamfaatkan untuk mengobrol dan lucu-lucuan di sebuah resto makanan ringan, Kami berempat ngebanyol sana- sini maklum di situ juga datang seorang Stand Up Comedian., Hadi @Jagoanizme. Obrolan kami pada malam itu sama Aquino mengerucut ngebahas tentang talent (bakat). Akhirnya sampailah pada pembahasan soal STIFin.
STIFIn adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi kecerdasan dan bakat yang terpendam pada diri seseorang hanya dengan cara men-scan sepuluh sidik jarinya. Rupanya, Aquino tertarik untuk mengetahui mesin kecerdasannya. Karena itu, kami akhirnya membuat appointmnet untuk bertemu kembali minggu depan.
Nah sampai di depan XXI Plaza Cibubur, sudah menunggu dua orang. Satu rekan Bisnis teman saya dan satu lagi Aquino Umar. Sedikit surprise sih. nggak banyak. Karena artisnya belum setenar Dian Sastro ,,,hehehhe. Tapi lumayanlah ketemu artis. jarang-jarang lho. Kalaupun ketemu artis ya paling artis dunia lainalias uka-uka.
Berhubung baru jam 7, sementara pemutaran filmnya jam 9, akhirnya waktu kami mamfaatkan untuk mengobrol dan lucu-lucuan di sebuah resto makanan ringan, Kami berempat ngebanyol sana- sini maklum di situ juga datang seorang Stand Up Comedian., Hadi @Jagoanizme. Obrolan kami pada malam itu sama Aquino mengerucut ngebahas tentang talent (bakat). Akhirnya sampailah pada pembahasan soal STIFin.
STIFIn adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi kecerdasan dan bakat yang terpendam pada diri seseorang hanya dengan cara men-scan sepuluh sidik jarinya. Rupanya, Aquino tertarik untuk mengetahui mesin kecerdasannya. Karena itu, kami akhirnya membuat appointmnet untuk bertemu kembali minggu depan.
******
Bagi yang belum
nonton film ini, sekilas saya ceritakan Aquino Umar ini berperan sebagai Gita.
ABG yang tomboy dan anti mainstream. Gaul dan sedikit ‘pemberontak’. Berperan
sebagai Dik Manis, nama panggilan untuknya yang dari sang kakak bernama, Mas Gagah
(Hamas Izzuddin).
Sekilas mendengar
namanya (Aquino) atau melihat orangnya, saya kira Dia punya darah Filipina
padahal tidak sama sekali. Aquino ini 100 porsen berdarah Bugis. Kedua orang
tuanya berasal dari Bone, Sulawesi Selatan.
seminggu kemudian,
kami bertemu kembali dengan Aquino di sebuah kedai roti bakar di Margonda
namanya Roti Bakar Eddy. Malam itu kami melakukan tes dan hasilnya, Aquino memiliki
kecerdasan Feeling Introvert.
Bagi yang baru
mendengar istilah STIFin, sekilas saya beri gambaran. Dalam stifin atau yang
dikenal sebagai tes mesin kecerdasan dengan cara meng-scan sepuluh sidik jari
manusia. Data sidik jari ini kemudian diolah oleh sistem IT yang sudah di
program sedemikian rupa yang kemudian dihubungkan dengan keilmuan yang menyertainya
seperti ilmu Dermatoglipic, teori kecerdasan tunggal, ilmu pengembangan diri
dan sebagainya. Ilmu-ilmu ini kemudian di formulasi kembali oleh Bapak Farid Poniman
menjadi STIFin sekarang ini.
STFin adalah akronim
dari 5 jenis kecerdasan manusia, S adalah Sensing, T adalah thinking, I adalah
intuiting dan F adalah feeling serta in adalah insting. Bapak Farid
Poniman meyakini bahwa dalam otak manusia terbelah menjadi lima bagian. Kelima
bagian ini memiliki perbedaan dalam fungsi dan tanggung jawab atau peran
masing-masing. Belahan itu antara lain, Limbik kiri, Limbik Kanan, Neokortex
kiri dan neo kortex kanan dan otak tengah.
Pada setiap diri
manusia hanya terdapat satu jenis kecerdasan yang dominan. Hanya ada satu yang
dominan yang bertanggung jawab meng-drive perilaku dan respon manusia terhadap
lingkungannya. Dari sana kemudian manusia melakukan keputusan-keputusan penting
seperti berkomunikasi, empati, belajar, dan lain-lain. Hal Ini sejalan dengan
teori yang telah dikembangkan oleh ahli Psikologi Modern, Carl Stav Jung. Menurutnya,
manusia hanya memiliki satu kecerdasan dominan yang, itulah yang disebut Kecerdasan Tunggal.
Dalam dunia Neuroscience,
terbagi atas dua mazhab pemikiran atau aliran. Pertama aliran yang dikembangkan
oleh Howard Gardner yang dikenal dengan teori kecerdasan majemuk (Multiple
intelegence) dan teori kecerdasan tunggal yang dikembangkan oleh Carl Stav
Jung. Keduanya berjalan di areal masing-masing dan sama-sama memiliki penganut
dan simpatisan. Keduanya benar dan tidak perlu diperdebatkan.
Bagaimana sekilas
ciri dan karakter masing-masing kecerdasan menurut STIFin:
Gambaran tentang
STIFin
Mengidentifikasi
potensi terbaik kita bisa merujuk kepada potensial genetik yang ada dalam diri
kita. Sesuatu yang permanent kita miliki. Sehingga mampu menjadi pondasi yang
kokoh untuk pijakan fokus. Potensi terbaik itu merupakan kekuatan yang
dimiliki. Dan kekuatan itu bertumpu pada mesin kecerdasan setiap orang. Agar
lebih mudah memahami bagaimana untuk fokus pada kekuatan, maka kita bisa
mengacu pada Mesin Kecerdasan kita masing-masing.
Pribadi-pribadi yang
fokus terhadap potensi yang dimiliki sebagaimana yang terangkum dalam Mesin
Kecerdasannya masing-masing merupakan pribadi pengkokoh peradaban SuksesMulia.
Dengan kata lain, bahwa peradaban SuksesMulia dibangun oleh orang-orang yang
fokus terhadap mesin kecerdasannya masing-masing. Fokus adalah kebutuhan mutlak
untuk mampu menuntaskan apa yang sudah kita mulai, apapun itu. Tanpa fokus, apa
yang dikerjakan tak akan berkesinambungan.
Ibarat seorang
penyanyi yang menyanyikan sebuah lagu. Menjadi semakin bisa dinikmati lagu
tersebut, apabila sang penyanyi fokus dengan lagu yang dinyanyikan. Lirik lagu
yang disenandungkan menjadi satu kesatuan yang utuh. Ekspresi wajah mampu
disesuaikan dengan irama lagu. Gerakan tubuhpun mengikuti alunan musik yang
mengumandang. Coba kita bayangkan jika sang penyanyi tidak fokus saat
menyanyikan sebuah lagu. Bisa jadi lagu yang dinyanyikan tidak sesuai nada
dan lirik. Lagunya pop namun ekspresinya ngerock. Goyangannya dangdut padahal
lagunya ngerock. Makin ga nyambung kan ?
Fokus membuat apa
yang kita lakukan menjadi berkesinambungan dan memiliki arah. Jika kita tidak
melakukannya maka tersesat adalah sebuah konsekwensi yang mesti kita hadapi.
Janganlah membuang waktu percuma dengan kehilangan arah dan tujuan karena tidak
fokus terhadap apa yang dilakukan.
Apa itu Mesin
Kecerdasan?
Konsep STIFIn yang
ditemukan oleh Bapak Farid Poniman memiliki perbedaan dengan konsep lain dalam
menentukan dominasi otak dan kecerdasan. Konsep yang lain menggunakan
pendekatan mengukur kapasitas perangkat keras otak. Menurut konsep tersebut
jika terdapat belahan otak yang memiliki kapasitas paling besar maka belahan
itu dianggap sebagai belahan otak yang dominan.Sedangkan menurut konsep STIFIn
bukan yang memiliki kapasitas paling besar yang dianggap dominan melainkan yang
kerap digunakan, paling aktif berfungsi, paling otomatis digunakan, dan menjadi
bawah sadar manusia.Konsep STIFIn menyebutnya sebagai sistem operasi otak. Diantara
lima belahan otak terdapat satu belahan yang berperan sebagai sistem operasi
otak. Ada kalanya belahan otak yang berfungsi sebagai sistem operasi juga
sekaligus memiliki kapasitas paling besar.Namun tidak selalu begitu. Jika
konsep kecerdasan berdasarkan pada sistem operasi otak akan lebih selamat
karena akan menemukan jalan hidup yang GUE BANGET.
Otak dalam kepala
bekerja secara komprehensif. Kelima belahan otak bekerja secara bersamaan dan
harmonis.Harmoni kebersamaan seluruh komponen otak dipimpin oleh sistem operasi
otak yang berperan secara aktif sebagai pemimpin. Ketika salah satu belahan
otak berperan sebagai pemimpin dan aktif maka belahan otak lainnya akan
berperan sebagai kabinet eksekutif yang pasif karena hanya akan bekerja setelah
diperintah pemimpin. Meskipun kabinet eksekutif dari belahan otak yang
lainbekerja namun pengambilan keputusan akhir tetap dilakukan oleh belahan otak
yang berperan sebagai pemimpin yang aktif. Begitulah cara kerja sistem operasi
otak, sebagai pemimpin harmoni kebersamaan.
Setelah dilakukan
riset sekian lama, kini konsep STIFIn sudah sangat kokoh.Kekuatan utamanya
terletak pada konsep yang simple, akurat, serta aplikatif. Dari miliaran
manusia oleh STIFIn dikelompokkan hanya dalam lima mesin kecerdasan. Anda tidak
perlu pusing dengan pengelompokkan manusia dalam banyak kotak.Lima mesin
kecerdasan tersebut sudah mencakup seluruh jenis kecerdasan yang ada yang
dimiliki manusia dimuka bumi ini. Bahkan andaikan alien itu memang ada bisa
dimasukkan pada satu diantara lima mesin kecerdasan. Jika dilihat dari bentuk
kepalanya berdasarkan foto yang umum dipercayai sebagai makhluk luar angkasa
alien lebih menyerupai mesin kecerdasan Intuiting.
Berbeda dengan konsep
yang lain, STIFIn menggunakan sistem operasi yang berbicara tentang jenis watak
kecerdasan. Tiap jenis kecerdasan punya wataknya masing-masing. Jenis watak
kecerdasan itulah yang kemudian disebut sebagai mesin kecerdasan. Jadi STIFIn memetakan
otak bukan berdasarkan belahan otak yang paling besar volumenya melainkan
berdasarkan belahan otak yang paling kerap digunakan. Itulah yang disebut
sebagai sistem operasi. Membagi otak berdasarkan belahan otak yang berperan
sebagai sistem operasi inilah yang membuat STIFIn akurat. Dalam sistem operasi
tidak ada wilayah abu-abu. Setiap jenis kecerdasan –seaneh apapun itu dapat
digolongkan kedalam salah satu diantara lima mesin kecerdasan yang ada dengan
garis pemisah yang tegas.
Tuhan memberi resep
kepada manusia untuk bersyukur dengan ilmu yang betul. Apabila ilmu yang
dipakai salah atau kurang tepat, maka tujuannya tidak akan tercapai.
Setidak-tidaknya jalan menuju peradaban SuksesMulia akan panjang dan penuh
kelokan. Jadi pakailah ilmu yang benar untuk menemukan karpet merah Anda yakni
jalan yang tepat, cepat, murah, dan menyenangkan. Semua manusia dalam keadaan
apapun memiliki jalan suksesnya masing-masing semudah dan semeriah menjalani
karpet merahnya. Itulah surga dunianya. Ibnu Taimiyah berkata, “barang
siapa tidak menemukan surga dunianya maka ia tidak akan memasuki surga
akhiratNya.” Konsep STIFIn diniatkan sebagai amal kifayah untuk memudahkan
manusia menemukan jalan SuksesMulianya.
![]() |
5 Belahan Otak menurut STIFin |
Sekarang mari kita
bahas satu persatu mesin kecerdasan yang menjadi karpet merah Anda (saya ambil dari buku Panduan STIFIn):
o Sensing
Sesuai dengan namanya
Sensing –yang berasal dari kata Sense, merupakan kecerdasan inderawi.
Kecerdasan Sensing mengandalkan panca inderanya sehingga orang Sensing
cenderung praktis, konkrit, dan jangka pendek sesuai dengan jangkauan panca
inderanya. Manusia memiliki lima panca indera. Jika ada satu-dua hal berkumpul
maka salah satunya harus diangkat menjadi pemimpin. Dari kelima panca indera
tersebut, yang diangkat menjadi pemimpinnya adalah mata. Orang Sensing yang
memiliki kecerdasan inderawi melihat segala sesuatu melalui matanya, sesuai
dengan apa yang terlihat. Oleh karenanya, orang Sensing memerlukan bukti nyata
yang terlihat oleh matanya.
Sensing merupakan
mesin kecerdasan yang kuat ingatannya. Secara detail ia ingat kejadian yang
pernah dialaminya. Ia seorang yang suka mencontoh atau meniru. Seperti halnya
kamera yang menangkap obyek tertentu maka gambar yang muncul dilayar kamera
tersebut pun sama dengan obyek yang ditangkap. Oleh karena itu, orang Sensing
sangat rentan terbawa lingkungan. Jika ia berada dilingkungan yang baik dengan
cepat ia menjadi baik pula. Begitu juga sebaliknya.Kenapa bisa begitu? Sesuai
teori Pavlov tentang rangsangan dan hambatan, tipe Sensing memiliki eksitasi
tinggi dan inhibisi rendah.Artinya dirangsang dari luar (eksitasi) mudah dan
tidak punya halangan (inhibisi) dari dalam dirinya untuk beraksi. Itulah kenapa
tipe Sensing mudah dibentuk, rajin, serta berstamina.
Sensing adalah mesin
kecerdasan yang pola berpikirnya terangkai satu demi satu.Semua berurut atau
sesuai urutan.Semua hal harus sesuai Standard Operational Procedure(S.O.P)
–tidak bisa asal jalan. Dalam berbisnispun orang Sensing cenderung demikian.
Menurut dia harus sesuai urutan. Mesti ada modalnya dulu, perlengkapannya dulu,
detail produknya dulu, strategi pemasaran, dan lain sebagainya. Sensing butuh
kepastian terlebih dahulu.Harus pasti keuntungannya, pasti hasilnya, dan
kepastian-kepastian lainnya.
Sensing, tahan
banting tapi manja. Tipe sensing jika berjerih payah mengeluarkan keringat
hingga banting tulang sekalipun maka rasa penat dan rasa sakitnyapun cenderung
berhenti diurusan fisik semata. Tidak sampai dibawa keurusan psikis atau
hati.Namun dibalik kekuatan banting tulangnya ini tipe Sensing merasa perlu
didukung orang lain. Ia membutuhkan seperangkat sumber daya dan dukungan
konkrit untuk mudah menjalankan tugasnya. Pada bagian inilah orang Sensing
kelihatan manja dan kurang mandiri.
Ringkasan kepribadian
tipe Sensing ialah ‘buktikan!”, teliti, perhatikan detail, menuntut bukti,
rajin, pikiran terangkai, mendapatkan hasil, membutuhkan kepastian, suka
mencontoh, suka non fiksi, dan ingatan kuat.
o Thinking
Thinking sesuai
dengan asal katanya yaitu Think memiliki kecerdasan berpikir. Orang yang
memiliki mesin kecerdasan Thinking mengandalkan pikiran logis dimana membuat ia
cenderung adil, obyektif, dan efektif. Tipe Thinking adalah mesin profit yang
mahir tapi suka terjebak pada hal-hal sepele. Alasan kenapa tipe Thinking bisa
diandalkan menjadi pencari keuntungan karena kemandirian dan sistematikanya
dalam bekerja. Namun ketika ada tuntutan untuk berpikir besar, tipe Thinking
malah menghabiskan energinya pada hal-hal kecil yang remeh-temeh, tidak
esensial, teknis. Padahal seharusnya ia bicara hal strategis.
Ringkasan kepribadian
tipe Thinking yang paling menonjol yaitu “pikirkan!”, logis-rasional, kurang
peka, dingin, jaga jarak, tanya data, kritis, tegas tuntut hak, dan maskulin.
Apabila memakai teori Pavlov, maka tipe Thinking memiliki eksitasi rendah dan
inhibisi tinggi. Susah dirangsang dan pada saat yang sama punya halangan dari
dalam yang besar. Orang dengan tipe Thinking sulit digerakkan dan sulit bergerak
sendiri. Kira-kira bisa disebut sebagai orang yang super defensive. Inisiatif
dan kemandiriannya datang dari pikirannya, tetapi berhitung untuk beraksi.
Meski super defensif namun bertangan dingin karena yang bekerja bukan ototnya
tetapi kepalanya.
o Intuiting
Berikutnya adalah
mesin kecerdasan Intuiting.Sesuai dengan asal katanya yaitu intuition,
intuiting memiliki kecerdasan indera keenam.Ia mengandalkan indera keenamnya
dalam mengambil keputusan yang berarti jauh terproyeksi kedepan, menjadikannya
orang yang sangat optimistis, jangka panjang, dan terkonsep.
Tipe Intuiting adalah
reformis atau pembaharu tapi kurang sadar musuh. Intuiting memiliki jiwa
pengusaha dan menyukai perubahan. Karena itu ia selalu melihat peluang untuk
melakukan perubahan dan mengimplementasikan konsepnya. Namun terkadang apa yang
akan direformasi selangkah lebih cepat dari jamannya atau keinginan banyak
pihak. Hal ini membuat orang intuiting sudah melangkah jauh kedepan. Sementara
orang lain tertinggal dibelakang. Tipe Intuiting tidak memiliki interes untuk
membangun platform. Baginya yang penting adalah memperjuangkan ide. Menurutnya
ide adalah jalan terbaik untuk melangkah. Hal inilah yang membuat ia tidak
sadar bahwa orang lain yang tidak terbawa atau tidak bisa mengikuti
kecepatannya menjadi musuhnya. Mereka cenderung memiliki musuh bukan yang
datang dari samping melainkan datang dari bawah karena arus bawah tidak suka
dengan tipe Intuiting yang terlalu bersifat vertikal.
Adapun karakteristik
sehari-hari yang ditampilkan tipe Intuiting adalah “bayangkan!”, gambaran
besar, kreatif-unik, abstrak-teoritis, orientasi masa depan, pola beragam,
analogi dan metafora, suka alternatif, suka cerita fiksi, fokus pada hal besar
dan strategis. Sementara untuk eksitasi dan inhibisinya sama-sama rendah.
Artinya orang dengan mesin kecerdasan Intuiting susah dirangsang tapi tidak
memiliki halangan dari dalam dirinya untuk beraksi. Dengan demikian tipe
Intuiting ini hanya akan maju jika punya dorongan dari dalam. Misalnya ia punya
mimpi. Apabila sudah terdorong dari dalam maka tidak ada hambatan baginya untuk
menjalankan programnya.
o Feeling
Mungkin ada yang bisa
menebak dari nama mesin kecerdasan yang satu ini kecerdasan apa yang ia miliki.
Ya, benar. Kecerdasan perasaan, sesuai dengan asal katanya yaitu Feel.
Kecerdasan Feeling selalu merujuk kepada perasaannya yang membuat orang dengan
mesin kecerdasan Feeling memiliki tenggang rasa, bijak, dan memimpin.
Jika Anda bermesin
kecerdasan Feeling maka Anda adalah orang yang memiliki visi jauh kedepan tapi
mudah menyerah. Tipe Feeling layaknya seorang ideolog, pemimpin yang visioner,
berani menghadapi arus yang melawannya. Namun sayang, kegigihannya seperti
hangat-hangat tahi ayam –naik turun mengikuti mood-nya.Ketika
ketidakstabilannya itu terbaca oleh lingkungannya muncullah resistensi. Jika
resistensi itu berlanjut pada skala yang lebih besar apalagi jika ditambah
persoalan-persoalan lain yang bersifat teknis dan non teknis, membuat ia cepat
menyerah.
Adapun profil
keseharian Feeling yaitu “rasakan…” main hati, berorientasi pada orang,
mengukur perasaan, hangat dan ramah, empatik dan simpatik, mudah tersinggung,
suka ngobrol, meyakinkan, lembut dan penyayang.
Jika memakai teori
Pavlov, tipe Feeling sama-sama memiliki ekstitasi dan inhibisi tinggi. Mudah
dirangsang dari luar tetapi hambatan dari dalamnya juga besar terutama datang
dari suasana hatinya yang cepat berubah-ubah. Sehingga tidak mudah beraksi.
Akibatnya tipe Feeling ini lebih mudah jika memanfaatkan potensi yang lain
yaitu menebarkan cinta.
o Insting
Insting memiliki
kecerdasan indera ketujuh. Mesin kecerdasan Insting selalu merujuk pada indera
ketujuh jika akan mengambil keputusan. Menjadikannya orang yang spontan,
pragmatis, dan rela berkorban. Inilah kecerdasan yang serba bisa tapi pada saat
yang sama juga serba setengah. Tipe Insting bisa membaur, beradaptasi, atau menyerupai
tipe-tipe yang lain. Bisa dikatakan, ini tipe bunglon dalam pengertian positif.
Apapun lingkungannya dia bisa segera melebur, bergabung, dan beraktifitas.
Tipe Insting ini
memiliki eksistensi sendiri yang berbeda dari keempat mesin kecerdasan lainnya.
Dengan ciri utamanya serba bisa tapi sekaligus serba tanggung. Keunggulan utama
Insting yang tidak dimiliki keempat mesin kecerdasan lainnya ialah kesediaan
berkorban yang luar biasa. Inilah Insting sang juru damai.
Adapun gambaran
kesehariannya ialah “ayo cepat!”, spontan, naluri, senang terlibat, pragmatis,
generalis, menolong, to the point, temannya banyak, mudah adaptasi, traumatic,
dan pendamai.
Dengan kita memahami Mesin Kecerdasan kita masing-masing maka
sinergi yang dilakukan akan jauh lebih optimal. Model Trial and Error harus dihindari. Caranya
dengan FOKUS pada mesin kecerdasan masing-masing, maka kita bukan
sinergi dengan pondasi kelemahan, melainkan menggunakan pondasi kokoh yaitu
kekuatan terbaik. Bayangkan jika setiap pelaku pengusung peradaban SuksesMulia
menjadikan Mesin Kecerdasannya masing-masing sebagai landasan fokus untuk
mengembangkan diri menjadi pribadi yang SuksesMulia. Maka peranan dari
setiap orang akan sangat maksimal.
Maka benarlah firman
Allah dalam Surah Hud ayat 121 berbunyi ‘I’malu ala makanatiku inna
amilun’ artinya berbuat atau bekerjalah sesuai dengan kemampuan
terbaikmu. Kemampuan terbaik seseorang adalah mesin kecerdasannya. Focus
pada satu mesin kecerdasan kita akan menghasilkan kemampuan terbaik. Aquino
kini sadar dengan kehebatan yang dimilikinya. saran saya seperti layaknya
pisau, asahlah bagian yang tajam saja, bagian yang tumpul biarkan berjalan apa
adanya. fokus satu hebat, fokus pada kehebatan dan selamat meraih karpet merah
kehidupanmu. Memangkas ongkos kebodohan, artinya anda tidak harus menghabiskan
waktu, tenaga dan uang pada investasi pendidikan dan kursus yang tidak
mendukung kecerdasanmu. tapi ambilllah jurusan pendidikan dan kursus
keterampilan yang bisa mengasah dan memperhebat keahlianmu dan kecerdasanmu.
selamat untuk Aquino Umar pemeran Gita dalam film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)
yang sudah on the track pada karirnya
saat ini sebagai aktris atau pemeran film.
![]() |
Hasil Tes Finger Print Aquino Umar |
Sebagai seorang
Feeling Introvert, Aquino memiliki visi jauh ke depan dan seorang pemimpin yang
berani melawan arus namun juga perlu diingat, feeling juga seorang yang moody (suasana hatinya cepat berubah).
Oleh karenanya perlu seseorang yang memiliki tipe kecerdasan Intuiting yang
berperan sebagai pendukung bagi si feeling.
Linknyanjuga ada di www.IndonesiaGoBlog.com
BalasHapusSangat bermanfaat sekali Pak Hatta. Sepertinya saya masuk ke katagori Insting tapi harus dibuktikan lagi yah, dengan test sidik jari
BalasHapusiya mas hisyam, makasih sudah mampir komen,,,ayo dites aja mas...email saya di Hattajkt89@yahoo.co.id
BalasHapusSaya Si mas Hatta, mas Hatta sendiri apa MK nya?
BalasHapus