Wajah Baru Stasiun Maja, Parung Panjang dan Stasiun Kebayoran, Wujud Modernisasi Perkeretaapian Indonesia

Stasiun Parung Panjang terkini yang megah dan Modern

Beberapa tahun yang lalu Saya sering menggunakan moda transportasi ini. Orang bilang transportasi sejuta umat. Itu benar, karena "Si ular besi" telah menjadi transportasi alternatif banyak orang, alasannya selain karena murah juga cepat. Namun murah dan cepat belum cukup jika layanannya tidak 'manusiawi'.

Kenapa Saya bilang layanannya harus manusiawi, Saya punya pengalaman sangat getir naik kereta api. Ceritanya, pertengahan tahun 2000, Saya ingin mudik ke Kampung halaman Saya di Makassar, Sulawesi Selatan.  Ingin menghemat ongkos, Saya mencoba naik KRL ke Pasar Turi Surabaya,  dari sana kemudian naik angkot ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk naik kapal laut ke Makassar.  Saya naik Kereta ekonomi, saya lupa namanya, Masya Allah, kondisinya seperti pengungsi perang, Berjubel, bercampur dengan tukang asong, pengemis. Satu-satunya ruangan kosong cuma WC. Bayangkan, Saya harus berdiri sampai ke stasiun Pasar Turi, istirahat hanya sesekali saat transit di stasiun yang dilewati. Jarak tempuh Jakarta ke Surabaya sekitar 725 km selama 12 jam.

Kira-kira bulan April tahun lalu, Saya kembali ditakdirkan naik kereta api. Tujuannya sama, ke Pasar Turi. Kunjungan Saya ke sana dalam rangka mengikuti seminar pengembangan diri di Surabaya. Saya masih ingat, Saya Berangkat dari stasiun Senen,  pada sore hari. Ada yang berbeda dibanding 5 tahun yang lalu. Layanan moda transportasi berbasis rel ini lebih rapih, tersistem dan yang paling penting, manusiawi. Itu Saya rasakan dan alami sendiri. Kita tidak harus repot antri beli karcis di loket, karena sekarang sudah bisa beli melalui online, petugas keamanan yang stand by, tidak Saya jumpai lagi di atas gerbong para pedagang, pengamen dan pengemis, semua tertata dan nyaman!!

Masih tentang KRL, Sabtu kemarin (7/5/2016), Saya bersama rekan-rekan Blogger yang tergabung di Tau Dari Blogger (TDB) mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung tiga stasiun baru di tiga provinsi, Yakni Stasiun Maja (Banten), stasiun Parung Panjang (Bogor-Jawa Barat) dan stasiun Kebayoran (DKI Jakarta). Kegiatan ini bertema Wisata KRL Blogger bersama Ditjen Perkeretaapian. Agendanya, selain untuk meninjau langsung 3 stasiun tersebut, Kami juga bisa Menikmati pemadangan sepajang jalur litas Barat ini. kurang lebih ada 12 stasiun yang kita lewati. Perjalanan ini lebih dari kunjungan biasa...touring wisata  menggunakan moda Commuter Line.
Kartu Multi Trip edisi khusus Blogger,keren!!!

Suasana di dalam KRL yang ber-AC dan bersih (dok TDB)

Rombongan Blogger dipandu langsung oleh Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Joice Hutajulu, bersama beberapa rekannya juga dari DJKA. Ramah, supel dan lugas menjawab setiap pertanyaan dari para blogger. Mbak Joice, banyak memberikan informasi seputar progress terkini yang telah dilaksanakan oleh Kemeterian Perhubungan khususnya Ditjen Perkerataapian.

 Joice Hutajulu Humas DJKA sedang bersiap memandu touring blogger Sabtu, 7/5/2016


Berbicara progress, setelah stasiun Palmerah selesai dibangun dan sudah mulai beroperasi tahun lalu, kini  Kementerian Perhubungan RI sedang giat-giatnya menyelesaikan pembangunan tiga stasiun yang berada di lintas Barat; Tanah Abang - Maja. Stasiun tersebut adalah Stasiun Kebayoran, Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Maja. Ke tiga stasiun tersebut dalam tahap finishing, dan dijadwalkan diresmikan tanggal 11 Mei mendatang.  Semua fasilitasnya ready to use. Rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan. 


Mengunjungi Stasiun Maja, Banten

Stasiun Maja yang baru dibangun, modern dan kekinian (dok TDB)


Pukul 9.30 pagi Kami berkumpul di lantai dua stasiun Palmerah, Jakarta, sebagai starting point wisata KRL hari ini. Di sana sudah hadir Mbak Joice Hutajulu dan beberapa pegawai DJKA. Sambil menunggu yang lain, kita ngobrol ringan dengan mbak Joice.

Setelah semua peserta hadir, sejumlah 25 orang, Kami pun bergegas ke lantai bawah menunggu kereta api yang akan membawa Kami ke Stasiun Maja. Tidak berapa lama, kereta jurusan Maja pun datang. Touring pun dimulai, Asikkk....

Selama Satu setengah jam waktu tempuh ke stasiun Maja. Setibanya di sana, Turun dari kereta, kita selfie selfie dan wefie dulu lalu berkeliling melihat gedung baru dan berbagai fasilitasnya di dalamnya. Area nya Luas, bersih dan modern. Yang menarik stasiun dua lantai ini sudah dilengkapi Lift dan sarana penunjang lainnya seperti Ruang Menyusui, Musolah, Ruang Kesehatan. Meskipun Saya belum pernah ke stasiun ini sebelumnya, Namun Mbak Joice sempat memperlihatkan foto stasiun Maja sebelum dibangun. Dulu hanya stasiun kecil.

Mbak Joice bercerita latar belakang pembagunan Stasiun Maja, Ia menyebutkan bahwa stasiun Maja dibangun atas dukugan dari pemerintah setempat, dalam hal ini Bupati, Wilayah sekitar stasiun ini juga akan dibangun pasar modern dan sentra bisnis lainnya. Sehingga stasiun Maja akan menjadi ramai hilir mudik penumpang.


Menurut informasi dari  News Letter yang Saya dapatkan, areal stasiun Maja ini memanjang dari utara ke selatan dengan tinggi stasiun sekitar 15,2 meter. Luas lantai 2.570 m2. Lokasi stasiun ini, terletak di KM 62 antara stasiun Tigaraksa dan Rangkas Bitung. Diperkirakan bisa menampung hingga 1113 orang. 

Kunjungan ke Stasiun Parung Panjang, Bogor

Stasiun Parung Panjang tampak depan, mewah, modern

Selepas kunjungan ke stasiun Maja,  Kami selanjutnya menuju stasiun Parung Panjang, Bogor. Sama ketika di Stasiun Maja, Saya berkeliling melihat sudut-sudut stasiun, fasilitasnya hampir sama dengan stasiun Maja, yang berbeda, stasiun Parung Panjang dibuat dengan tinggi 14,6 meter, luas 756 m2.

Letak stasiun ini berada di km 41 antara Cisauk dan Stasiun Cilejit.
Fasilitas stasiun Parung Panjang

Mengunjungi Stasiun Kebayoran, Jakarta

Kunjungan terakhir kami adalah stasiun Kebayoran, Jakarta. Tiba sekitar jam 3 sore. Perasaan Saya lega dan menyenangkan. Rangkaian kegiatan wisata KRL berjalan lancar. Banyak pengetahuan yang Saya dapatkan. Selain itu, menberikan kesan, bahwa Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen KA telah bekerja keras membenahi transportasi berbasis rel ini. Revolusi perkerataapian kini telah dilakukan di Indonesia.

Informasi tambahan, berbeda dengan dua stasiun sebelumnya, stasiun Kebayoran lebih luas. Lantai 2 luasnya 3.384 m2. Panjang 120 meter, lebar 28,2.
View wilyah Kebayoran dari lantai 2 stasiun Kebayoran
Sudah terpasang tangga jalan akan beroperasi 11 Mei mendatang

Stasiun Kebayoran tampak dalam, sedang tahap finishing
foto bareng grup Tau Dari Blogger (TDB) sebelum Touring KRL 

Komentar

  1. Kepada Bpk. Hatta,
    lewat komentar ini, saya minta izin untuk dapat menggunakan foto-foto yang telah Anda upload di situs hattamksr.com untuk memperkaya artikel-artikel yang ada di situs Wikipedia. Alasan kenapa saya harus meminta izin dari Anda adalah karena kebijakan di Wikipedia mengenai hak cipta sangat ketat. Wikipedia sangat menghargai hal ini. Harap dimengerti bahwa situs ini sama sekali bersifat non-profit, tanpa ada tendensi ekonomi, dan benar-benar ditujukan sebagai sesuatu sumber informasi bebas bagi semua orang.

    Jika Anda mengizinkan, yang akan dilakukan adalah, di semua foto karya Anda akan diberi kredit “(c)Hatta Celebes” dan akan diberi pranala ke akun Anda di hattamksr.blogspot.co.id.
    Mohon dipertimbangkan.

    Terima kasih sebelumnya,

    Adhitya Fajar Prasetya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim