Kita Orang (Indonesia) Munafik?




Wah sepertinya kata hipokrit jadi bahasan yang bagus nih.  Saat membaca tulisan seorang blogger tentang Blogger hipokrit, pikiran saya teringat pada sebuah sesi talkshow yang dibawakan oleh pengarang buku sang pencerah, Akmal Naery Basral beberapa hari yang lalu di D cost VIP Jakarta Pusat.  Dalam sesi itu, Kata dia, mengutip buku karya   Muchtar Lubis seorang wartawan dan sastrawan senior, bahwa ada 12 sifat orang Indonesia antara lain:  (protesnya belakangan ya……..)
1.   Hipokrit alias Munafik
Berpura-pura, lain dimuka lain di Belakang,  lain dimulut lain dihati. Lain bicara lain tindakan, ini akibat lamanya orang Indonesia mengalami penjajahan sehingga mereka harus menyembunyikan perasaan dan pikirannnya, hal yang sebenarnya karena takut mendapatkan bencana.
2   Segan dan Enggan Bertanggung jawab
“bukan urusan gue” atau “saya tidak tahu menahu soal itu” adalah beberapa kalimat yang sering digunakan. Coba lihat beberapa pejabat kita saat ini, lempar batu sembunyi tangan. Sudah tertangkap basah masih menyangkal. Kalau dia atasan maka kesalahan akan ditimpakan ke bawahannya.
3.  Berjiwa Feodal
Mereka yang mempunyai kekuasaan harus dihormati oleh yang dikuasai yang kecil harus mengabdi kepada yang besar , istri bawahan harus menghormati istri atasan, dapat di lihat dari tatacara upacara kenegaraan dan organisasi kepegawaain. Kekuasaan turun temurun berdasarkan dinasti adalah ciri feodalistik. Bukan karena prestasi. Bawahan harus cium tangan pada atasan, petugas partai harus cium tangan pada ibu partai adalah cirri feodal.
 4. Percaya Takhyul
Dari dulu sampai sekarang, Percaya batu, gunung, pantai, jampi, pohon dan paranormal, manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua. Tambahan saya,  lihat saja di Indonesia, film dan sinetron yang naik daun adalah film dan sinetron bergenre takhyul yang tidak masuk akal seperti manusia serigala, dll
 5. Artistik
Selalu memperlihatkan yang indah, baik, bagus dan mempesona. Mampu menyimpan atau menyembunyikan keadaaan yang sebenarnya yang ada dalam hidupnya. Banyak menggunakan perasaaan dan selalu ingin menyenangkan orang lain.
 6.  Watak yang lemah
Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan prinsip dan keyakinannya. Tatkala ditekan, mereka akan mengubah demi survive.kita dapat dengan mudah melihat pelacuran intelektual di masyarakat.
 7. Boros
Biar tekor asal kesohor menjadi sifat orang Indonesia kebanyakan. Lebih besar pasak daripada tiang. Senang berpakaian bagus, pesta, memakai perhiasan, dan barang barang bermerek lainnya. maraknya sosialita dan kaum elite
8. Lebih suka tidak bekerja keras
Mau kaya tapi tidak mau bekerja keras, mau dapat gelar / ijazah secara instan, sehingga korupsi bisa jadi dilakukannya.
 9.Suka menggerutu
Menggerutu di belakang, tidak berani secara terbuka. Tambahan saya, Lihat saja media sosial Indonesia, banyak yang berisi umpatan dan cemoohan. Suka bicara dibelakang orang.
10. Cepat cemburu dan dengki
Senang melihat orang susah dan susah melihat orang lain senang. Tetangganya beli apa, dia juga mau beli, tidak mau kalah, temannya jadi blogger sukses dia malah cemburu dan menhakimi diri.
11.  Manusia Indonesia manusia sok
Kalau sudah berkuasa ia mabuk kekuasaaan, kalau kaya mabuk harta.
12.  Manusia Indonesia tukang plagiat
Copas karya orang lain sudah menjadi tradisi orang Indonesia. Apa saja mulai dvd, buku dah hak cipta lainnya sudah biasa menjadi sasaran plagiat orang-orang Indonesia.
Stereotip ini tidak sepenuhnya benar tapi tidak sepenuhnya salah juga. Mungkin Sebagian orang ada yang  tidak terima.  Tapi menurut saya Teori ini sepertinya masih relevan saat ini. Meskipun teori ini diungkapkan pada tahun 1977. 
Bagi yang mau protes silahkan, toh ini hanya sebuah teori. Yang perlu kita lakukan adalah introspeksi diri masing-masing. Kalau tidak sesuai dengan diri ya, bagus,itu pengecualian. Kalau memang benar adanya, ya kita harus akui itu. Nah, berbicara Blogger katanya ada yang hipokrit? Ya bisa jadi, karena blogger juga manusia biasa, sudah gitu tinggal di Indonesia pula, sehingga bisa jadi kena penyakit ini. yang pasti kita jangan menggeneralisir permasalahan dan men-judge. Apatahlagi kalau orang mengkritik melakukan hal yang sama seperti yang mereka yang dikritik, ini sama saja menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Sekian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim