‘Mencuri’ Ilmu Menulis Kang Pepih Nugraha



 
Bersama Kang Pepih COO Kompasiana
Jumat dua pekan yang lalu, saya ikut Kompasiana Nangkring (sebutan untuk acara blogger kompasiana a.k.a kompasianer) di Gedung JNE jalan Tomang Raya No.11. sesaat sebelum acara dimulai, seperti biasa, saya registrasi dulu. Setelah itu, saya masuk ruang acara, Di pojok ruangan saya lihat Kang Pepih Nugraha (COO Kompasiana) sedang asyik main gadget sendiri. Saya langsung samperin beliau lalu saya ajak salaman. Saya memperkenalkan diri. tadinya saya hanya  sekedar say hello, lalu cari kursi lain, tapi Kang Pepih langsung nyuruh saya duduk di kursi yang ada disampingnya (mungkin dia lagi kesepian,hehehe). “Wah kesempatan nih curi ilmu,” ucap dalam hati. Sepanjang acara saya banyak bertanya dam mendengar tips dan trik menulis ala Blogger. Acaranya saya sudah tulis di sini :



obrolan pertama yang kami bahas adalah undangan bersama antara wartawan dan blogger. Kata Kang Pepih ini gejala bagus. Dengan begitu, blogger dan wartawan bisa saling berinteraksi dan bertukar pikiran. Selain itu, Ini juga menujukkan bahwa blogger sudah mulai mendapat tempat di hati mitra pengundang. Lalu, Iseng-iseng saya tanya, apa sih perbedaan antara wartawan dan blogger saat diundang ikut event? “wartawan tidak semuanya menulis setelah ikut event.  Berbeda dengan blogger, meskipun telat, semua blogger pasti menulis,” kata Kang Pepih. Bagian dari tanggung jawab moral blogger pada pihak pengundang.

rangkuman obrolan saya dengan Kang pepih ini saya bagi menjadi 4 tips;

pertama, menurut Kang Pepih, gaya penulisan wartawan itu straight news yang sudah terikat kaidah 5W1H. Sementara blogger tidak begitu. tulisannya bisa panjang lebar dan tidak selalu ada memunculkan 5W 1H, kalaupun ada, tidak selalu dtaruh di awal tulisan, bisa berada di akhir atau ditengah. Jadi,  buatlah sepanjang mungkin ,tapi ingat panjang dan mendalam, karena ada juga tulisan yang sekedar panjang tapi tidak mendalam. Sementara wartawan tidak bisa melakukan itu, Mengingat tulisan seorang wartawan akan terbentur dengan ruang yang terbatas dan deadline.

Kedua, lanjut Dia, "buat tulisan dengan storytelling atau gaya bertutur”. tulisan blogger akan lebih menarik dengan cara ini. Pada saat dia berkata seperti itu, sebenarnya bukan kali ini saja saya mendengar tips ini, pernah saya bertemu dengan seorang travel writer bernama wiendy ariestanty, yang menyarankan hal yang sama, storytelling. ingatan saya langsung teringat pada tulisan saya di kompasiana juga tentang seseorang yang menyebut dirinya Travel writer, namanya Windie Ariestanty. Dia juga pernah mengatakan hal yang sama, storytelling. Alasan Wiendy, umumnya orang Indonesia, tidak suka jika diberi tahu, tapi lebih senang jika diberi cerita. Tulisan saya tentang itu ada di sini :



Ketiga, bagaimana agar tulisan kita juga bisa 'akur' dengan search engine optimized (SEO), kata Kang Pepih, “Menulislah dengan judul tulisan yang agak lebih panjang, contohnya, daripada menulis Jokowi saja, lebih baik menulisnya dengan ‘presiden RI Jokowi’. biasanya judul tulisan seorang wartawan itu, singkat dan padat. blogger harus berbeda, dibuat agak lebih panjang.

Keempat, ini tips pamungkas dari Kang Pepih, sekarang kita lihat marak dibahas soal UU hate speech atau ujaran penghinaan. itu loh pasal atau aturan untuk menyasar bentuk-bentuk tulisan atau gambar yang bernuansa penghinaan dan pencemaran nam baik. sebagai insan penggiat media sosial atau blogger kudu berhati-hati, jagan sampai karena khilaf, kita bisa terjerat pasal itu. nah caranya bagaimana? Saran Kang Pepih, "jangan sebutkan nama dalam tulisan yang berupa kritikan". Apa yang berlaku di kehidupan nyata pun sama berlaku di dunia maya. Soal hina menghina, di dunia nyata merupakan hal yang dianggap tidak baik pun sama di dunia maya. Jadi norma yang berlaku di media sosial juga sama dengan yang ada di dunia nyata, so,harus bijaksana dalam menulis.

Acara hari itu selesai, obrolan kita berdua pun usai. Saya dan Kang Pepih masih sempat foto bareng dan saling bertukar kartu nama. Dalam Kesempatan itu juga saya tanyakan kesiapannya untuk bisa membuat pelatihan lagi, berbagi tehnik menulis, dan Dia mengiyakan.

Ada Bocoran nih, setelah suskes menulis beberapa buku, saat ini Kang Pepih sedang menyiapkan sebuah buku baru masih soal menulis praktis yang lebih kental how to nya. Semoga bukunya segera terbit Kang Pep!!


Komentar

  1. Smg rejeki saya bisa kayak kang pepih, bisa bikin buku... Salut buat beliau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup...kita doakan beliau bs terus berbagi ilmu

      Hapus
  2. Wah ilmunya keren juga, ijin ATM ya kang Pepih. Trims sharenya Bung Hatta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup sama sama mbak,,,tinggal download aja hehe

      Hapus
  3. Wah, keren tulisannya bro, terima kasih sudah berbagi ilmu, sukses pula buat Kang Pepih....salam.

    Www.nurterbit.com
    Kompasiana.com/daeng2011

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih bang sdh mampir..maaf baru balas,,,gak enak nih sukses buat abang ,,,salam hatta celebes

      Hapus
  4. Waah keren, ya, sempat ngobrol sama Kang Pepih. Kang Pepih itu suka share ilmunya. Sependek apapun waktu bertemu, biasanya ada tip yang beliau berikan. Sukses ki' :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim