Salahkah Pamer Diri?


sumber foto: www.dosengalau.com
Sebelum memberi nilai dan menjawab judul di atas, alangkah lebih baiknya kalau saya membedah arti dari kata Pamer. Pamer dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),  adalah menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri".
Nah, jelas di sini arti pamer ya, ada unsur sengaja menyombongkan diri. Itu dosa pastinya. Hanya saja tidak serta merta juga, seseorang yang mem-publish foto-foto harta benda atau kegiatannya, entah makan atau sedang travelling atau mendapat hadiah disebut  orang sombong atau orang 'penyakitan'..hehehehe....karena kita tidak bisa tahu apa niat dan motivasi mereka melakukan itu. 
Islam sudah memberi kita rambu bahwa amal perbuatan tergantung niat pelakunya. Orang-orang yang seperti diceritakan di atas bisa jadi tidak bermaksud untuk pamer dalam arti sombong, mungkin saja karena ingin memberi, ekpose (nah, beda nih,,,artinya),untuk memotivasi orang, "Bahwa saya bisa, kalau saya bisa, anda pun bisa".
Sebenarnya fenomena ini pernah saya obrolin dengan salah satu Blogger Perempuan berinisial AB. dalam obrolan saya dengannya, dia pernah bilang bahwa saya kalau mempublish foto-foto kegiatan di media sosial bukan bermaksud sombong, tapi ingin memberikan pelajaran bahwa kalau saya bisa, teman blogger yang lain pun bisa. oke,, I see mbak!!!alias ngerti lah....saya tahu kemampuan blogger ini, hebring dahhh ehhh hebat....
Balik lagi soal pamer-pamer di media sosial, ada blogger kawakan, Kang Arul, pernah membahas ini dengan khusus di blognya http://www.dosengalau.com/fomo-penyakit-blogger-yang-berbahaya/ . Blogger ini memeberikan istilah fenomena ini sebagai fear of Missing Out (FoMo). menurutnya, FoMo adalah sindrom takut kehilangan atau ketinggalan. Orang ini tidak bisa menguasai diri atau merasa ketakutan apabila ada orang lain yang mendapatkan sesuatu atau berprestasi yang mengumumkan di media sosial.
Bagi saya, tidak ada yang salah dengan orang yang mencoba 'memamerkan' prestasinya dan harta bendanya di media sosial karena ini kembali lagi ke niat awal mereka. Betul kata Blogger perempuan yang saya ceritakan tadi. Saya sering melihat wall FB dia penuh dengan hasil pencapaiannya dalam ngeblog dengan tagar #berkahngeblog entah saat menang live tweet, memang Door prize atau bahkan menang kompetisi blog. sekali lagi, bagi saya, jujur gak ada pikiran neko-neko, negatif thinking pada orang-orang beginian. Malah sebaliknya, membuat hati terlecut, untuk meningkatkan kemampuan menulis agar bisa juga menjadi blogger langitan, bukan sekedar blogger remahan rempeyek atau rengginang...untuk dua istilah ini, bagi yang belum tahu, coba cari sendiri deh di blogger kawakan di atas.
sebenarnya mau nulis lebih banyak, tapi, buat apa banyak kalau poinnya sudah tersampaikan.... istilah Kang pepih Nugraha, COO Kompasiana, buat apa menulis panjang tapi tidak mendalam. lebih baik singkat tapi jelas, hehehhe alasan aja...wis pokok'e bagi yang mau pamer BERKAH NGEBLOG, sedang makan diresto ini itu, hadiah  ini itu, punya ini itu, saya sarankan LANJUTKAN!!!!.....kalau itu disebut penyakit, yakinlah semua penyakit ada obatnya....insyallah!!!:D
sekali pamer tetap pamer,,,hidup pamer!!!...
(hati-hati,tulisan ini tidak dikonsep sebelumnya)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim