Cara Menulis Kreatif ala Azwar Anas, Editor Liputan6 SCTV



Jarum jam di tangan saya menunjukkan pukul  4 sore,  bagi orang yang berpuasa ini adalah saat saat genting, apalagi cuaca waktu itu luar biasa panas, menggemaskan. Meski begitu, niat untuk datang ke acara ini tidak tergoyahkan alias istiqomah....mah mah


Kira-kira setengah lima saya tiba di sctv Tower, lalu menuju ke lantai 14 tempat acara berlangsung. Di sana sudah datang teman-teman mahasiswa dan blogger. Nggak lama setelah itu, Satu persatu teman lainnya berdatangan. Mereka adalah mahasiswa dan blogger yang pernah ikut Edutrip atau pun Geen camp yang pernah diadakan oleh Liputan6.com beberapa waktu yang lalu.

Rupanya, sore itu, Sabtu (11/6/2016), teman-teman dari redaksi liputan 6 sedang melaksanakan kegiatan buka bersama sekaligus forum belajar menulis kreatif (Creative Writing) langsung dari mas azwar Anas, salah satu editor yang menggawangi kanal citizen journalist liputan6.com. Saat itu hadir juga, tim redaksi lainnya antara lain mas Tyo, mas Angga dan mbak Fitri.

Ada sekitar 22 orang peserta yang hadir, separuh di sebut 'orang pertamina', setengahnya lagi 'orang wika'. Jangan salah,  Orang pertamina yang dimaksud adalah  peserta Edutrip yang pernah ikut kegiatan visit ke Pertamina Manufacturing. Sedangkan "orang wika" maksudnya peserta yang pernah ikut "campus citizen journalist green camp"  ke berbagai fasilitas milik PT.WIKA (persero) Tbk.

Baik Edutrip maupun Green camp adalah sama-sama bertujuan untuk melatih kemampuan citizen journalist para mahasiswa dengan terjun langsung ke daerah liputan. Liputan 6.com sebagai inisiator ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda mengenai seluk beluk dunia jurnalisme.

Nah, kegiatan pengenalan ilmu jurnalisme tidak berhenti saat selesainya kegiatan visit.  (kegiatan lapangan) namun berlanjut ke "kelas" atau meja redaksi liputan6 SCTV yang berada di lantai 14 SCTV Tower. Di sinilah diadakan kegiatan buka bersama dan kelas pengenalan jurnalisme warga berlangsung.

Kegiatannya seru, banyak kenalan baru dan banyolan-banyolan kocak dari hadirin. celetukan khas anak muda. sambil menunggu waktu buka peserta diberi wawasan cara menulis kreatif ala citizen journalist dari pakarnya, mas azwar sendiri selaku gawang dari sebuah kanal citizen6.
Salah satu slide presentasi mas azwar Anas (dokpri)


Menurut Mas Azwar, kalau kita ingin menjadi citizen jurnalis maka kita harus tahu apa itu creative writing. beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika ingin menjadi citizen journalis ;

Yang pertama, memahami apa itu pengertian creative writing. Creative writing adalah menulis dengan mengedepankan proses kreatif yang melibatkan imajinasi, kepekaan, sastra dan diksi.

Imajinasi disini maksudnya, para citizen journalist harus kreatif menemukan angle berita yang tidak terlihat oleh media mainstream. Harus berbeda dan unik.

Kepekaan artinya citizen journalist harus sensitif dengan lingkungan sekitar. Peka menemukan berita dan cerita untuk ditulis.

Sastra, artinya para citizen journalist jangan terpaku dengan bahasa formal yang kaku. Kita bisa menggunakan bahasa bahasa yang bernilai sastra.

Diksi artinya pemilihan kata, citizen journalis harus pandai mencari kata yang pas dengan apa yang hendak kita gambarkan. Tujuannya agar tulisan kita menarik bagi pembaca.

Kedua, kemampuan kemampuan diatas bisa diperoleh tatkala kita rajin membaca dan berdiskusi. Inilah syarat mutlak jika kita ingin bisa menulis kreatif.

Jadi, kesimpulannya adalah menulis kreatif adalah menulis yang melibatkan otak kanan (tempat proses kreatifisme). Berbeda dengan menulis berita, baik itu straight news maupun indepth news. Menulis kreatif harus menemukan sudut pandang lain yang lebih humanis, menghibur dan menginspirasi.

Bagaimana agar kita bisa menjadi penulis kreatif atau citizen journalis yang handal?
"Kita harus sering menulis, sehingga jam terbang kita pun banyak," saran mas Tyo salah satu staf redaksi liputan 6 yang turut hadir sore itu.

Akhirnya, Saya sebagai blogger hanya ingin memberi kalimat penutup,  "mari kita biasakan menulis sejak dini karena menulis bukan bakat lahir, ia adalah keterampilan yang bisa dilatih. Berbicara keterampilan, saya teringat dengan pepapatah inggris kuno, practice makes perpect. Artinya, latihan/praktik terus menerus membuat sempurna atau hebat. Sama halnya berenang, sebanyak apapun teori kamu kuasai, kalau tidak berani terjung ke kolam renang (praktik) maka hasilnya akan Nol besar! Go write Go Blog!!!!"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim