"Untuk Angeline" Potret Buram Perlindungan Anak di Indonesia

Kak Seto hadir sebagai pembicara di "Ramadhan Bincang Anak", Gedung Sarinah Thamrin Jakarta, Rabu (14/6/2016) .dok KOPI

Sedih, terenyuh dan miris, itulah reaksi para peserta "Ramadhan bincang Anak"saat menonton trailer sebuah  film yang berjudul "Untuk Angeline" siang tadi di Gedung Sarinah lantai 13 Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2016).

"Baru nonton trailernya saja saya sudah menangis," Kata Kak Hoky, sekjen KAMI yang ikut menyaksikan penayangan trailernya
Kemudian, kata Kak Sonya, "sebagai ibu dari dua orang anak, saya sedih dan prihatin menyaksikannya, Asli deh, abis nonton trailernya saya langsung pengen ngacir pulang meluk Shalom dan Glow di rumah."
Saya pun sama, tidak saja sedih tapi juga geram melihat ibu Angkat Angeline yang melakukan perbuatan diluar batas kemanusiaan. Tidak habis pikir, ko ada orang berbuat setega itu.

Trailer itu memperlihatkan sebuah cuplikan cerita saat Angeline (diperankan oleh Naomi Ivo) yang selalu mendapat perlakuan keras dari sang ibu angkat yang bernama Terry (diperankan Ruweina Umboh). dipukul dan disiksa dengan begitu keji. Anak kecil yang belum tahu apa-apa. Usia yang seharusnya untuk bermain dan mendapat kasih sayang penuh.

Angeline tidak mendapatkan haknya sebagai anak baik secara psikologis maupun materi. Semuanya dirampas dari dirinya bahkan nyawanya juga ikut terenggut dengan tragis. sebuah tragedi kemanusiaan yang luar biasa yang terjadi di bumi Indonesia, notabene sebagai masyarakat religius. 

Melihat trailer film ini, saya membayangkan sebuah kisah nyata yang kejadiannya hampir sama dengan kisah Angeline yakni  kisah nyata kasus meninggalnya seorang bocah 8 tahun bernama Arie Hanggara akibat penyiksaan orang tuanya. Media massa meliput penuh gempita kabar ini dan sempat juga di angkat ke layar lebar. Korbannya sama-sama anak kecil oleh orang dewasa yang memiliki kedekatan fisik dan emosi (baca: orang tua), sosok yang seharusnya melindungi dan mengayomi.

Fenomena inilah yang membuat para pemerhati anak untuk bergabung  membuat sebuah gerakan yang masif mengkampanyekan waspada dan preventif atas kejahatan kekerasan anak yang  telah mengintai anak-anak kita seperti yang hari ini dilaksanakan. Mereka antara lain, Komnas  Anak yang diwakili oleh Kak  Seto, kak Hoky (Soegiharto Santoso) dari Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI), Ibu Ira Puspa Dewi (CEO Sarinah) Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI), Palang Merah Remaja (PMR) dan berbagai entitas  lainnya.

Menurut Kak Seto, ada yang keliru dengan pola pendidikan di negeri ini, mulai dari rumah, sekolah. Anak-anak banyak yang stress dengan pola itu. di sekolah misalnya, anak tidak lagi merasa bahagia dalam belajar, karena terbebani dengan berbagai macam tugas dan buku. Belum lagi di rumah, pola mendidik orang tua yang dekat dengan kekerasan mengakibatkan anak trauma, akibatnya menciptakan anak yang juga berprilaku keras. 

Dalam kesempatan itu pula, Kak Seto meminta kepada pemerintah agar membentuk segera Satgas Perlindungan Anak pada tingkat RT-RW sehingga kasus kekerasan seksual anak dapat terdeteksi dan tertangani dengan cepat.

Apa yang disampaikan oleh Kak Seto didukung sepenuhnya oleh Ibu Niken septikasari selaku produser film Untuk Angeline. Sebagai bagian dari Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI) Ibu Niken beserta kru lainnya turut hadir memberikan dukungannya pada gerakan ini. 
Ki-ka, Kak Seto Mulyadi, Kak Hoky, Ibu Henny (Komnas Anak), Ibu Ira Puspa (CEO Sarinah), Bpk Djoko (Kemenkumham) dan Naomi Ivo 

Film Untuk Angeline

Film untuk Angeline sendiri terinspirasi dari fakta persidangan kasus tragis terbunuhnya Angeline pada 2015 silam. Di film ini semua nama sudah disamarkan dan diceritakan sebagai film fiksi segala usia dan telah lulus sensor. Film ini didukung artis top Indonesia seperti Kinaryosih, Naomi Ivo, Dewi Hughes, Tengku Rifnu, Rowena Umboh, Kak Seto, Ratna Riantiarno. Tayang pada 21 Juli mendatang. 

Akhirnya, mari menjadi sahabat anak, stop child abuse!!
Trailer : 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim