"Cahaya Cinta Pesantren", Film Pertama yang diproduseri oleh Ust.Yusuf Mansur


Sabtu kemarin, Saya menonton film indonesia terbaru  berjudul "Cahaya Cinta Pesantren". Bersama beberapa kawan blogger~taudariblogger.info lainnya yang diundang langsung oleh Michael Yo. Nonton bareng ini diselenggarakan oleh Asosiasi Penulis dan Inspirator (Aspirasi) dengan menghadirkan beberapa Cast. Hadir juga Ustadz Yusuf Mansyur sebagai Produser. Film ini dibuat untuk menyambut hari santri tanggal 22 Oktober nanti.

Cast yang hadir antara lain Yuki Kato dan Vebby Palwinta. Mereka  terlihat anggun dan cantik dengan busana muslimnya. Selepas Nobar, Yuki melayani permintaan para fans untuk berfoto bareng.  Ustadz Yusuf Mansur pun bersedia diajak berfoto bareng. Saat saya mengajak ustadz berfoto saya memperkenalkan diri kalau kami adalah blogger.

"Jangan lupa masukkan foto saya di blognya ya" katanya Ustadz Yusuf Mansur tersenyum.
"Siap ustadz"
***


Oh ya, film Cahaya Cinta Pesantren adalah film pertama yang diproduseri oleh Ust. Yusuf Mansur bersama Harianto Tian. Di film ini, anaknya yang bernama Wirda turut bermain dan menyanyikan salah satu soundtrack di film ini.

Film Cahaya Cinta Pesantren merupakan film garapan sutradara muda Raymond Handaya. Hasil adaptasi novel Karya Ira Madan yang berjudul sama.

Setelah hampir dua jam menonton film ini, saya menilai film ini menarik, alasannya karena film ini bisa tampil beda dengan mengangkat sisi lain dari kehidupan pesantren, sesuatu yang masih jarang diangkat ke layar lebar. Selain itu,  alur atau jalan cerita, kemampuan akting para aktornya dan cinematography-nya juga lumayan bagus.

Jalan Ceritanya bagus,  serasi sekali dengan taglinenya, yakni 3L love Life Laugh, artinya cinta, kehidupan dan ketawa ala kehidupan pesantren. Film ini memang diisi tiga hal tadi. Suguhan Ceritanya ringan,segar,lucu, mengalir dan tidak membosankan. Sebagai penonton, saya cukup bisa menikmati setiap momen yang ditampilkan.  Kadang  tertawa lepas, kadang dibuat sedih,  suatu waktu dibuat mengangguk dengan pesan bijak di dalamnya. Ini menjadi poin plus buat sang Sutradara dan penulis skenario yang mampu merangkai cerita yang dekat dengan keseharian kita, tidak itu saja sutradara  juga bisa menghadirkan makna atau pesan yang dalam di film ini. Sehingga tidak melulu lucu, ketawa ketiwi tapi ada pesan moral yang ingin disampaikan.

Kemudian Akting pemain. Saya salut dengan akting para aktor, terutama Yuki Kato. Ia bisa dengan logat anak medan yang kental, cuek dan sedikit usil tapi banyak ide. Tidak heran karena Yuki sudah seringkali mengasah kemampuan seni perannya di beberapa FTV. Begitu juga dengan aktor lainnya. Mereka tampil bagus. Yang justru bikin surprise adalah Rizky Febian, anaknya Sule, ternyata bukan hanya pandai bernyanyi tapi juga pandai berakting. Menurut saya Ia bagus dengan gaya kocaknya mampu menghibur. Berpran sebagai santri yang gokil dan funny.  Salah satu pemeran yang bisa membuat film ini menarik, segar dan kocak.

Keunggulan lain film ini adalah Cinematography. Kualitas gambarnya jernih dengan sudut pengambilan gambar yang bisa mengeksplore keindahan Danau Toba dan kota Medan dari atas menggunakan drone. Keren!

So, Film ini menghibur dan memberikan inspirasi. Ada tawa ada tangis, dan pesan dakwah di dalamnya.



Sinopsis Film Cahaya Cinta Pesantren (2016)

Kisah anak nelayan bernama Marsilah Silalahi (Yuki Kato), yang tinggal di kampung Silalahi, pinggiran Danau Toba, Sumatera Utara. Silah mempunyai cita-cita untuk bisa melanjutkan sekolah di SMU negeri Favorit tapi ternyata tidak lulus. Sementara itu kakak laki-lakinya lulus. Silah kecewa. Kekecewaannya menjadi-jadi saat orang tuanya menyuruhnya masuk pesantren saja bukan ke sekolah swasta yang mahal.

Namun setelah dibujuk oleh ayahnya, Silah luluh dan mau mengikuti saran ayahnya.

Di pesantren, Silah bertemu dengan santri-santri baru lainnya, ada Sherly Amanda dari Malaysia (Febby Blink), Aisyah dari Padang ( Silvia Blink), Cut dari Aceh (Vebby Palwinta). Mereka tinggal di satu blok asrama yang sama. Diantara santriwati itu, Amanda yang menjadi teman akrabnya.

Menjalani hari demi hari di pesantren terasa berat untuk Silah, berkali-kali bersiasat dengan Manda untuk kabur, tapi selalu gagal.

Tak diduga, Silah jatuh hati pada Rifky (Fachry Muhammad), santri senior. Di sisi lain, Abu ( Rizky Febian) juga ada rasa terhadap Silah. Dengan gaya kocaknya, Abu terus saja menggoda Silah dengan surat cinta dan godaan mautnya tapi Silah bergeming dan cuek saja.

Suatu ketika, Silah mendapat kabar duka dari kampungnya. Ayah yang disayangi dan selalu menjadi tempat  mengadu kini telah tiada. Silah sangat shock.

Dalam situasi seperti itu apakah Silah mampu membuat bangga kedua orang tuanya atau memilih berhenti dari pesantren tersebut? Yuk nonton filmnya mulai 22 Oktober 2016.

Detail film

Genre : Drama, religi
Sutradara :Raymond Handaya
Produser : Yusuf Mansur dan Haryanto Tian
Produksi : Fullframe Pictures

Cast

Yuki Kato as Marsilah Silalahi
Febby Blink as Amanda
Silvia Blink as Aisyah
Vebby Palwinta as Cut
Rizky Febian as Abu
Fachry Muhammad as Rifky
Elma Theana
Zee Zee Shahab





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim