Film Ibu Siap Menginspirasi Indonesia di Hari Pahlawan 10 November 2016



"Ibu, lihat aku lulus" Seru Banyu tergopoh-gopoh menghampiri Ibunya
"Alhamdulillah"
 "Aku juga dapat beasiswa dari universitas di Jogya tapi nggak ku ambil"
(Salah satu cuplikan di Trailer film ibu)


Saya bersama teman-teman Blogger baru saja menghadiri  peluncuran Trailer, poster dan Ost resmi film "Ibu,Maafkan Aku" di Jakarta Theater, Selasa (25/10/2016).

Awak media dan blogger terlihat memenuhi ruangan lantai 2 XXI Jakarta Theater sore itu. Ditengah-tengah mereka terlihat beberapa aktor  seperti Christine Hakim, Ade Firman Hakim, Meriza, Rezka. Sang sutradara, Amin Ishaq bersama Eksekutif Produser, H.Imam Hariyadi dan Abdulah Faiz selaku produser juga terlihat hadir.

Ya, Setelah berbulan-bulan melalui proses produksi dan pasca produksi, Onasis Media Intertainmen (OMI) selaku Rumah Produksi secara resmi memperkenalkan Trailer, poster dan Ost kepada khalayak umum.

Trailernya sendiri menurut saya, simple, sederhana,mengalir pelan namun menyentuh dan membuat penasaran. Perpaduan antara panorama alam Gunung Kidul, kesederhanaan sebuah keluarga, dialog dan peran para aktor cukup menarik. Ditambah lagi untaian  soundtrack yang menawan dan pastinya memberi kesan pertama yang baik. Sederhana dan humble!  

"Its very simple story. Ceritanya dekat dengan kita, tidak ada yang dilebih-lebihkan, tidak dramatis dan dibuat serealistis mungkin,"ungkap Sang Sutradara, Amin Ishaq di Jakarta Theater.

Selain tema dan kekuatan cerita yang menarik, di Film ini juga memadukan peran Duo 'Hakim' yaitu Christine Hakim dan Ade Firman Hakim. Perpaduan aktor berbeda generasi ini membuat sentuhan menarik.  Christine Hakim yang baru saja namanya masuk nominasi pemeran wanita terbaik FFI 2016 melalui film Ibu. Aktor sarat berpengalaman malang melintang di dunia perfilman tanah air.

Sedangkan Ade Firman Hakim, saya sudah lama memperhatikan sosok satu ini sejak pertama kali berperan di film Soekarno, lalu Tjokroaminoto dan beberapa film lainnya. Masih sebagai pemeran pembantu. Kemudian berkembang secara signifikan hingga sampai pada pemeran utama. Melihat keterlibatannya di film ibu adalah sebuah pencapaian yang bagus bisa memerankan peran utama sesuatu yang belum pernah didapatkan sebelumnya.

"Berkesan bermain dengan Ibu Christine Hakim," ungkap Ade Firman Hakim.

"Bermain sepenuh hati dan bikin baper bermain di film ibu," sambungya.

Ade Firman mengawali karir aktingnya Dari nol (bukan siapa-siapa) kemudian lambat laun mencatatkan dirinya sejajar dengan aktor-aktor papan atas lainnya, fenomenal!

Di film ini, Ade Firman akan berperan sebagai Banyu, anak seorang ibu yang sangat sederhana bernama Hartini. Sebuah keluarga yang tinggal jauh di pelosok yakni Gunung Kidul, Jogyakarta. Dalam keterbatasan, Banyu  harus bisa membimbing dan mengayomi adik-adiknya, disatu sisi harus mengejar cita-citanya sebagai Pilot.

Sementara itu, Christine Hakim akan berperan sebagai Hartini, Janda yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pemecah batu di Gunung gambar, Gunung Kidul harus menafkahi ke 3 anak-anaknya yakni Bayu, Gendis dan Satrio. Apakah anak-anaknya akan berhasil?

......
"Ibu, lihat aku lulus" Seru Banyu tergopoh-gopoh menghampiri Ibunya
"Alhamdulillah"
 "Aku juga dapat beasiswa dari universitas Jogya tapi nggak ku ambil"
***

Film ibu adalah sebuah film perdana garapan sutradara Amin Ishaq. Bergenre drama keluarga, sederhana namun inspiratif. Film ini dikerjakan oleh Rumah Produksi Onasis Media Intertainmen (OMI).

Andi Rianto sebagai ilustrator musik telah memberikan sentuhan menawan dengan karya Original soundtracknya di film Ibu. Ost dinyanyikan oleh Zahra Damariwa sedangkan liriknya ditulis oleh Monty Tiwa. Indah da

So,Bagi kamu- kamu kamu pencinta film indonesia tonton filmya pada tanggal 10 November 2016 tentunya di bioskop kesayanganmu. Menyambut hari pahlawan dengan mengenang sosok pahlawan kita, Ibu.

Nah, jangan lupa juga untuk menyaksikan trailernya berikut ini,


Cast dan Detail Film Ibu (2016)

Christine Hakim sebagai Ibu Hartini
Ade firman Hakim sebagai Banyu
Meriza Febriani sebagai Gendis
Marcellino Adenan sebagai Satrio
Rezka Hisyam sebagai Panji

Sutradara : Amin Ishaq
Produser : Abdulah Faiz alkaff
Produksi : OMI Pictures

Fobar dengan Ade Firman Hakim 'Banyu' di Jakarta Theater

Fobar dengan mas Amin Ishaq, sutradara Film Ibu di Jakarta Theater

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Gambar
Fashion - Berdiri sejak tahun 1997, Yoehan Busana berhasil menancapkan eksisistensinya dalam persaingan bisnis retail busana di Jabodetabek. Kendati bukan pemain sendiri di bisnis ini, Yoehan mampu berkembang dengan belasan outlet yang tersebar di seluruh Jabodetabek.  Toko yang menyediakan beragam pakaian dan perlengkapan anak, remaja, dewasa sampai orang tua dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik, mampu menarik hati para konsumen untuk datang ke outlet Yoehan.  Contohnya, outlet Jatibening yang mulai ramai diserbu pembeli yang baik yang berasal dari warga sekitar maupun dari luar Jatibening. Ini tidak lepas dari lokasinya yang strategis di pinggir jalan raya Dr Ratna Jatibening, ditambah lagi dekat dengan pemukiman warga.  Raka Hanifan Fadillah Kepala Outlet Jatibening mengatakan, pembeli mulai ramai berdatangan semenjak selesai lockdown (PSBB) selama tiga bulan yang lalu. Rata rata omset meningkat dari penjualan pakaian tidur (piyama) dan pakaian anak-anak.  Tidak itu saja,
Baca selengkapnya

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Gambar
Bentuk-bentuk tulisan di media massa  bisa berbentuk spot/straight news, News Story dan interpreted News. Ini bentuk tulisan dari seorang wartawan yang berbentuk nonfiksi dan berdasarkan peristiwa faktual. Tulisannya pun harus formal, singkat, padat, jelas serta memenuhi unsur 5W1H. Sementara bagi blogger atau mereka yang bukan wartawan bisa menulis artikel, opini , esai dan Feature. So, apa perbedaan antara bentuk-bentuk tulisan ini? Begini penjelasan singkatnya.
Baca selengkapnya

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim

Gambar
Ki-ka : Rendy Saputra, Bunda Ika, dan Ali Eundia Banyak orang sukses namun hanya sedikit orang yang bisa menjadi "sukses mulia", meminjam istilah seorang motivator Andal, Jamil Azzaini. Sukses itu identik dengan hanya pencapaian personal atau pribadi tapi Sukses mulia ada spirit berbagi didalamnya. Sukses bukan untuk dirinya saja namun berusaha berbagi kesuksesan untuk banyak orang yang dalam bahasa agama disebut Ghoni al mughni. Ika Kartika salah satu contohnya, Founder Keke Busana, Usaha Bisnis Busana muslim ternama di Indonesia. Sosok pejuang yang berangkat dari keterbatasan, hanya menjual dua kodi pakaian hingga saat ini bukan hanya dua tapi jutaan kodi.
Baca selengkapnya