Pesta Batik Indonesia Upaya Sarinah Menduniakan Batik


Sarinah, Nama yang tidak asing lagi bagi warga Jakarta dan sekitarnya, dikenal sebagai pusat perbelanjaan tertua di negeri ini yang diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno pada Tahun 1963 dan terus eksis hingga saat ini sebagai salah satu destinasi belanja utama warga Jakarta. Karenanya, Sarinah telah menjadi ikon Jakarta selain Monumen Nasional (Monas).

Meskipun begitu, banyak juga warga Jakarta termasuk saya pada awalnya yang belum tahu jika Sarinah adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai perusahaan Plat Merah, Sarinah konsen mengangkat pelbagai produk budaya lokal Indonesia ke Mancanegara, salah satunya batik. Sesuai taglinenya " Sarinah The Window of Indonesia _ Sarinah sebagai Jendela Indonesia".
****
Tamu VVIP Hadiri Pesta Batik Indonesia

Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober besok, Sarinah bekerjasama dengan Yayasan Batik Indonesia dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) menggelar "Karnaval Batik Indonesia" yang dipusatkan di Halaman Gedung Sarinah, Jalan Thamrin Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2017).

Foto bersama Dirut Sarinah, Bpk I Gusti Ngurah S Y

Berbagai kegiatan menarik disuguhkan antara lain Karnaval Batik, Vertical catwalk, Hiburan musik Keroncong dan sebagainya untuk menghibur khalayak.

Sejumlah tamu VVIP tampak hadir  diantaranya Presiden ke 6 Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono didampingi  Ibu Ani,  Ginanjar Kartasmita bersama Ibu Yultin Ginanjar, dan sejumlah Direksi PT Sarinah.

Dirut PT Sarinah, Bapak I Gusti Ngurah Sugiarta Yasa menjelaskan tujuan digelarnya pesta batik hari itu adalah ingin menunjukkan bahwa batik adalah budaya milik bangsa Indonesia yang memiliki kualitas dan ragam serta variasi yang bisa bernilai komersial tinggi.

Selain itu juga, kata dia sebagai wadah bagi generasi muda untuk  mengekspresikan kreatifitasnya dalam membatik. Anak muda jangan malu menggunakan batik sebagai fashion yang telah diakui dunia.

Sementara itu, Ibu Yultin Ginanjar Kartasasmita selaku Ketua Yayasan Batik Indonesia dalam sambutannya mengungkapkan alasan digelarnya karnaval batik ini. Ia berharap masyarakat bisa mengenal batik bukan hanya sebagai produk tapi juga makna filosopis yang terkandung di dalamnya.

Pesta batik yang di gelar di Halaman Gedung Sarinah menarik perhatian warga yang tengah melakukan aktifitas Car Free Day pagi itu. Mereka banyak yang berhenti untuk menyaksikan berbagai atraksi seni meliputi karnaval batik, vertical catwalk, dan banyak lagi.

Satu yang menarik perhatian banyak mata adalah atraksi ekstrim yang disebut Vertical Catwalk,  yaitu peragaan sejumlah model berbusana batik berjalan dari atap gedung turun menyusuri dinding Gedung Sarinah. Banyak penonton yang berdecak kagum menyaksikan aksi yang terbilang ekstrim ini. Memang model-model tersebut menggunakan alat pengaman berupa tali tapi kejadian fatal bisa saja terjadi, untungnya sampai akhir atraksi semua berjalan aman dan selamat.

Vertical Catwalk ini merupakan atraksi yang pertama kali diadakan oleh Sarinah.

Rangkaian pesta batik Indonesia pagi hingga siang itu berjalan sukses, bukan hanya secara kuantitas pengunjung tapi juga kualitas kegiatan yang mampu menarik perhatian warga sekitar.

Pesta batik hari ini bukanlah even terakhir janji pak Ngurah. Ke depannya akan ada even-even menarik lainnya terkait batik, semua bertujuan agar generasi muda bisa bangga berbusana batik. Apalagi Pemerintah Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkan setiap tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Komentar

  1. Sarinah namanya yang sederhana tapi bermakna sangat dalam di acara Hari Batik Nasional 2017. Kereen..banget artikelnya Bro Hatta.....

    BalasHapus
  2. ternyata sarinah juga BUMN yg jarang terekspos..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim