Sertifikasi Halal Itu Penting, Kenapa?


يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Al Baqarah :168)

Assalamu alaikum Wr Wb.

Mendengar kata Halal, apa yang terbesit di benak anda? Mungkin banyak orang akan mengatakan makanan (halal food) dan Umat Islam.  Padahal,  Halal bukan hanya sebatas makanan, melainkan jangkauannya sangat luas meliputi pangan, obat-obatan, kosmetik, bahkan Makanan Kucing. Selain itu juga, halal bukan hanya kebutuhan Umat Islam namun sudah menjadi kebutuhan manusia sebagaimana ayat di atas,  halalan thoyyiban.

Nah di era digitalisasi seperti sekarang ini muncul tren baru di dunia yakni wisata halal (halal Tourism), Fashion Halal ,Rumah Sakit Halal, Hotel Halal dan pasangan halal...upss kalau ini sih lain lagi masalahnya,,,hehehe..atau ada istilah baru miss halal Indonesia. Terus terang kalau yang ini saya tidak faham artinya,  halal apanya? Hehe...
Bapak Lukman Hakim,  Direktur LPPOM MUI (baju putih) berfoto bersama Ibu Anita Founder Resto The Atjeh Connection serta Perwakilan Blogger Halal,  M Sobari (baju batik) 

Selain itu, perusahaan atau bisnis di jaman digitalisasi saat ini, transaksi jual beli tidak lagi dilakukan secara konvensional dimana pembeli dan penjual harus bertatap muka (face to face) namun hanya dengan sentuhan jari-jemari melalui smartphone yang terhubung dengan internet, kita sudah bisa melakukan banyak hal termasuk bertransaksi. Contohnya kemarin ketika saya hendak membeli Handphone, saya hanya langsung buka aplikasi online shop, pilih produk, pesan, klik, proses, selesai. Tidak sampai sehari, barang langsung dikirim. Simple bukan?
Nah, begitu pun dengan pengurusan sertifikasi Halal. Orang tidak harus datang ke Kantor LPPOM MUI di Bogor, melainkan cukup daftar melalui layanan website resmi MUI bernama Cerol (sertifikasi Halal Online) di www.halalmui.org. Para Pengusaha baik kecil maupun besar bisa mengaksesnya dan mengajukan sertifikasi halal secara online.

Seperti yang dikatakan Direktur LPPOM MUI, Bapak Lukman Hakim saat menjadi pembicara di acara Bincang-bincang Santai bersama Blogger,  MUI dan Founder The Atjeh Connection yang mengangkat tema tentang “prosedur Sertifikasi Halal” di Resto The Aceh Connection Sarinah Thamrin Jakarta Pusat, pada Jumat 1 Maret 2019.

“Indonesia telah menjadi Pusat Halal Dunia sejak 2012  dengan didirikannya Kantor LPPOM MUI Global Halal Center,"katanya.

“Tujuannya adalah ingin menghalalkan Indonesia dan mengindonesiakan halal,” sambungya.

Menurutnya, Halal itu sangat penting tidak hanya untuk Umat islam tapi juga non Muslim, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di luar negeri. Negara-negara Barat sangat konsen dengan isu halal ini.  Defenisi Halal di dunia barat kata Bapak Lukman, “Halal food is pure food, Halal More Than Just a Quality”, tidak hanya mencari yang berkualitas tapi juga halal.

Di Indonesia sebagai mayoritas Islam masih banyak yang permissif, maksudnya karena penjualnya seorang Muslim maka orang menganggap produk yang dijualnya pun pasti halal. Padahal belum tentu. Di sinilah fungsi Sertifikasi halal, Sertifikasi halal bukan berarti tidak percaya kepada pedagangnya (pengusaha)  tapi  sertifikasi halal merupakan sebuah judgement atau penerapan hukum (isbat) dari otoritas yang memiliki kewenangan, dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Belum lagi dengan banyaknya isu-isu hoaks yang berkembang di masyarakat terkait produk yang tidak halal yang pada akhirnya MUI harus tampil mengklarifikasi isu yang tidak berkembang.

Untuk meringankan tugasnya,  LPPOM MUI akan menggandeng Blogger sebagai Duta Halal yang bertugas mengsosialisasikan pentingnya sertifikasi halal ke para produsen dan konsumen.
“Blogger dan Vlogger akan menjadi Duta Halal LPPOM MUI yang hanya memviralkan isu isu yang benar dan meluruskan isu isu yang tidak benar,” ucap Lukman.
Blogger Halal Siap menjadi Duta Halal Indonesia


Sertifikasi Halal di Era Industri 4.0

Apa itu Industri 4.0 ? Menurut Wikipedia, industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Hal ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Kalau masih bingung yuk kita cari pengertian yang lebih sederhana.
Secara sederhana, revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet (online) dengan dunia usaha atau produksisebuah industri. Artinya, semua proses produksi, penjualan, dan komplain semuanya berbasis internet.
Mengutip pernyataan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di website resmi Kemenperin, Kemenperin.go.id, beberapa waktulalu yang mengatakan, bahwa revolusi industri 4.0 merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, namun menjadi peluang baru, sehingga Indonesia perlu mempersiapkan diri.
"Jadi, kita perlu menginformasikan kepada para pemangku kepentingan bahwa industri 4.0 ini bukan hanya di depan mata, tetapi sudah berjalan. Ke depan, kebijakan industri harus selaras disesuaikan dengan perkembangan teknologi," ujar Menteri.
Sertifikasi halal di era Industri 4.0 semakin mudah dengan menggunakan layanan online dan penggunaan Barcode yang akan dipasang di resto atau toko-toko yang sudah terpasang logo halal.
Pemilik Resto The Atjeh Connection,  ibu Anita tertarik mensertifikasi halal resto miliknya


Contohnya The Atjeh Connection, restoran dan kafe yang akan mengurus sertifikasi halalnya ke LPPOM MUI ini berkat sosialisasi dari Blogger Halal TDB kepada Ibu Anita. Selalu Founder,  dia menjamin semua makanan yang disajikan di resto miliknya semuanya halal dan thoyyib. Meskipun begitu, dia akan segera mengurus sertifikasi halalnya ke MUI.

Video Kegiatan Klik Di sini

Komentar

  1. Betul banget nih mas Hatta, makanan halal dan thoyyib harus diperhatikan dgn seksama

    BalasHapus
  2. Blogger Halal Indonesia, Siap untuk membantu sosialisasi LPPOM MUI

    BalasHapus
  3. jihad tak berdarah kata Ibu Oesmnena

    BalasHapus
  4. Ada ya kak wisata halal saat ini...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yoehan Busana Merambah Bisnis Pakaian Segala Usia dan Lapisan Sosial

Perbedaan Artikel, Opini, Feature dan Esai

Dua Kodi Kartika: 4 Kunci Sukses Ika Kartika, Owner Keke Busana Muslim