Tuhan Kok Tega Banget (True story)

Suatu saat Rizal mengeluh dan protes kepada Tuhan, apa sebab? dia merasa ramadhan kali ini adalah ramadhan paling menyesakkan dadanya. Bagaimana tidak, musibah beruntun hanya dalam tempo sebulan. Musibah demi musibah menimpanya,  dia mengalami kecelakaan. mobil terios kesayangannya ringsek,  tidak sampai seminggu kemudian, smartphone mahal milik anaknya raib entah kemana, tidak lama setelah itu motornya hilang digondol maling, terakhir masih di bulan yang sama,  ibunya wafat.

Baginya, Langit seperti mau runtuh, sampai sampai dia hampir bunuh diri. Namun beruntung dia masih bisa mengendalikan diri dengan cara menemui seorang ustaz untuk konsultasi.

Kepada Ustaz, Rizal menceritakan keluh kesah,  duka dan kekecewaannya kepada Tuhan. Dia protes kepada Tuhan atas segala yang menimpanya.

Mendengar itu semua, Ustaz itu hanya menjawab santai, "baiklah, hanya satu yang gak bisa saya kembalikan yaitu ibu kamu, selebihnya bisa saya ganti, saya akan mengganti semua kerugianmu", ujar Ustaz  .Memang ustaz ini adalah orang kaya.

Ustaz itu kemudian meminta rizal menghitung semua kerugiaanya di atas secarik kertas. Setelah dihitung, Total kerugian yang dia alami sebesar 300 juta rupiah.

Ustaz lalu ke kamar mengambil cek dan pulpen. Ustaz menyuruh rizal menulis nominal kerugian di atas cek tersebut.
Ustaz kemudian bilang, kamu saya akan beri kamu 500 juta tetapi dengan satu syarat, ijinkan saya kata Ustaz mencelakakan kamu sesuai kehendak saya.

Rizal kaget, apa maksud ucapan ustaz itu. Kata ustaz saya akan memberimu 500 juta asal kamu rela dua bola matamu saya colok sampai Buta,  atau kalau gak mau, dua tanganmu saya bikin buntung,  gimana?

Rizal tertunduk antara malu dan menyesal.

Ustaz kemudian melanjutkan,  kamu harusnya lebih bersyukur ketika mobilmu hancur, kamu masih bisa hidup,  bola matamu masih normal, kedua tanganmu juga utuh. Mendengar itu semua, rizal hanya bisa tertunduk dengan mata berkaca-kaca.

Syahrizal Pulungan (Rizal) saat menceritakan kisah musibah yang menimpanya yang hampir membuatnya bunuh diri. (dokpri)